Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pamitan Kepala Daerah: Antara Janji Kampanye dan Kenyataan Pemerintahan

8 September 2023   16:37 Diperbarui: 8 September 2023   16:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber FOTO: btv.com

Setiap periode kepemimpinan seorang kepala daerah selalu diakhiri dengan kata-kata pamitan yang penuh makna. 

Namun, di balik kata-kata manis tersebut, masyarakat menantikan realisasi janji-janji kampanye yang telah diutarakan sejak awal masa kepemimpinan. Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang kembali menghadirkan harapan dan pertanyaan besar, apakah janji-janji akan terwujud atau hanya menjadi kenangan manis belaka.

Kepala Daerah yang Pamit: Tinggalkan Luka atau Kenangan Manis?

Akhir-akhir ini, kita menyaksikan bagaimana kepala daerah di berbagai daerah melakukan serangkaian acara perpisahan dengan masyarakatnya. 

Tidak dapat dipungkiri, beberapa di antara mereka berhasil meninggalkan kesan tersendiri di hati warganya. 

Seolah-olah, mereka tidak ingin berpisah dari jabatan yang telah mereka emban selama beberapa tahun.

Kepala daerah yang memiliki rekam jejak positif, yang mampu menghadirkan perubahan signifikan bagi masyarakatnya, tentu akan meninggalkan luka di hati masyarakat ketika harus mengakhiri masa jabatannya. 

Mereka adalah sosok yang telah membuktikan komitmennya dalam mewujudkan janji-janji kampanye. Namun, di sisi lain, banyak pula kepala daerah yang hanya meninggalkan kenangan manis semata. 

Janji-janji kampanye seperti peningkatan kesejahteraan, infrastruktur, dan pelayanan publik yang memadai menjadi sekadar omong kosong yang tak pernah terealisasi.

Pilkada: Harapan Baru atau Kenangan Lama?

Dengan mendekatnya Pilkada, masyarakat kembali dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. 

Bagi kepala daerah yang sudah habis masa jabatannya, pertimbangan untuk mencalonkan diri kembali menjadi hal yang mendasar. 

Di sisi lain, ada pula yang memilih untuk melanjutkan karier politiknya di tingkat nasional.

Bagi yang belum dua periode, pertanyaan utama adalah apakah mereka mampu mempertahankan jabatan ataukah harus menyerahkannya kepada pesaing yang lebih baik. 

Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah komitmen untuk mewujudkan janji-janji kampanye yang belum terealisasi. Pilkada bukan sekadar ajang pencalonan ulang, tetapi juga momen untuk membuktikan keseriusan dalam melayani masyarakat.

Pamitan kepala daerah adalah momen emosional yang menggugah hati banyak orang. 

Namun, penting bagi kita semua untuk tidak hanya terpaku pada kata-kata pamitan yang indah, tetapi juga pada tindakan nyata yang diambil selama masa jabatan. 

Pilkada adalah wadah bagi masyarakat untuk menilai kinerja kepala daerah dan menentukan arah masa depan pemerintahan daerah.

Semua janji yang diutarakan selama kampanye harus menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Oleh karena itu, pemimpin yang selesai masa jabatannya harus mengintrospeksi diri dan mengevaluasi pencapaian mereka. Bagi yang akan mencalonkan kembali atau melanjutkan karier politik, perlu diingat bahwa masyarakat selalu menginginkan pemimpin yang benar-benar mampu mengubah harapan menjadi kenyataan, bukan sekadar meninggalkan kenangan manis.

Pilkada adalah saatnya masyarakat untuk menyuarakan harapan, aspirasi, dan penilaian mereka terhadap kinerja pemimpin. Semoga Pilkada mendatang menjadi ajang yang membawa perubahan positif bagi daerah-daerah di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun