Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisa Pelemahan Daya Beli Masyarakat Indonesia: Tren, Penyebab, dan Dampak Ekonomi

18 Agustus 2023   18:16 Diperbarui: 18 Agustus 2023   18:24 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia telah mengalami penurunan daya beli yang signifikan, mengindikasikan perubahan kondisi ekonomi negara ini. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelemahan daya beli masyarakat meliputi inflasi yang meningkat, perubahan dalam pasar tenaga kerja, pertumbuhan sektor informal, dan dinamika dalam pengelolaan belanja rumah tangga.

Tren Pelemahan Daya Beli
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) Indonesia meningkat secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan tingginya tingkat inflasi. 

Ini berarti bahwa harga barang dan jasa naik, mengurangi daya beli masyarakat. Selain itu, peningkatan pengangguran dan rendahnya pertumbuhan gaji dalam sektor formal juga berkontribusi terhadap melemahnya daya beli.

Pengaturan Belanja Rumah Tangga
Masyarakat Indonesia merasakan dampak pelemahan daya beli ini melalui perubahan dalam pola pengeluaran dan pengaturan belanja rumah tangga. 

Banyak rumah tangga yang terpaksa mengurangi anggaran untuk barang-barang non-penting, seperti rekreasi, perjalanan, dan hiburan. 

Kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian tetap menjadi prioritas, tetapi bahkan di sektor ini, konsumen cenderung mencari alternatif yang lebih ekonomis.

Penyebab Pelemahan Daya Beli
1. Inflasi: Kenaikan harga barang dan jasa yang tidak seimbang dengan kenaikan gaji mengurangi daya beli masyarakat. Peningkatan harga bahan bakar, transportasi, dan bahan pangan telah memberi kontribusi pada pelemahan ini.

2. Ketidakpastian Ekonomi: Ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh perubahan global, seperti perang dagang dan pandemi COVID-19, telah berdampak negatif pada perekonomian Indonesia dan merosotkan daya beli masyarakat.

3. Pertumbuhan Sektor Informal: Pertumbuhan sektor informal yang tidak teratur dan kurangnya perlindungan bagi pekerja informal dapat menyebabkan rendahnya pendapatan dan kesejahteraan pekerja, yang pada gilirannya mempengaruhi daya beli mereka.

Dampak Ekonomi Lebih Luas
Pelemahan daya beli masyarakat memiliki dampak ekonomi yang lebih luas. 

Permintaan yang menurun dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, mengurangi investasi, dan mengganggu stabilitas pasar. Selain itu, pengeluaran konsumen yang rendah juga dapat mempengaruhi sektor bisnis dan berpotensi menyebabkan PHK lebih lanjut.

Pelemahan daya beli masyarakat Indonesia adalah suatu fenomena multifaktor yang berkaitan dengan inflasi yang tinggi, ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan sektor informal yang tidak teratur, dan perubahan dalam pasar tenaga kerja. Hal ini telah berdampak pada pola pengeluaran rumah tangga dan ekonomi secara keseluruhan. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolektif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun