kabupaten/kota yang baru mencapai 43,21 persen per 21 Juli 2023 telah menjadi sorotan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro.Â
Tingkat realisasi pendapatan APBDMasalah resapan APBD yang rendah tiap tahunnya menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Daerah. Lalu, apa yang menyebabkan capaian pendapatan APBD selalu rendah, dan bagaimana solusi yang dapat diusulkan untuk meningkatkan penggunaan dana APBD secara efektif dan tepat sasaran?
Faktor Penyebab Resapan APBD Rendah
1. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas: Masalah pertama yang sering muncul adalah kurangnya transparansi dalam pengelolaan APBD serta minimnya akuntabilitas dalam penyaluran dan penggunaan anggaran. Hal ini bisa membuat para pemangku kepentingan sulit untuk memantau dan mengevaluasi kinerja penggunaan dana APBD.
2. Rendahnya Kapasitas Sumber Daya Manusia: Keterbatasan kemampuan SDM di Pemerintah Daerah sering menjadi kendala dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola proyek-proyek yang memerlukan dana APBD. Pelatihan dan pengembangan SDM harus menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas dan kinerja para pegawai di sektor publik.
3. Tata Kelola yang Kurang Efisien: Terkadang, peraturan dan prosedur yang rumit serta birokrasi yang berbelit-belit dapat menghambat efisiensi dalam penyaluran dan penggunaan dana APBD. Simplifikasi prosedur dan penerapan tata kelola yang efisien akan sangat membantu meningkatkan resapan APBD.
4. Rendahnya Kemampuan dalam Merencanakan Proyek Prioritas: Pemilihan proyek prioritas yang tepat sangat penting untuk meningkatkan manfaat APBD. Kurangnya kemampuan dalam merencanakan proyek yang memprioritaskan kebutuhan masyarakat bisa menyebabkan penyerapan dana yang rendah.
Solusi untuk Meningkatkan Penggunaan APBD
1. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Pemerintah Daerah harus menghadirkan mekanisme yang lebih transparan dalam penyaluran dan penggunaan dana APBD, seperti mempublikasikan informasi tentang rencana anggaran, realisasi, dan laporan keuangan secara terbuka kepada masyarakat.
2. Investasi pada Sumber Daya Manusia: Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan khususnya dalam manajemen keuangan, perencanaan proyek, dan tata kelola yang baik akan membantu Pemerintah Daerah mengelola APBD dengan lebih efisien.
3. Reformasi Tata Kelola: Pemerintah Daerah perlu melakukan evaluasi dan reformasi terhadap peraturan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan APBD agar lebih sederhana dan mudah dipahami oleh seluruh pihak yang terlibat.