Analisis Lagu "SIAL-Mahalini" dengan Pendekatan Semiotika Ferdinand de Saussure: Makna Tersembunyi dan Tanda-Tanda Simbolis
Oleh : M. Chairil Abrar (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan)
Lagu adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang penuh dengan makna dan emosi. "SIAL-Mahalini" adalah salah satu lagu yang menarik perhatian banyak pendengar dengan liriknya yang mengandung kebingungan tentang cinta dan perasaan terluka.Â
Dalam artikel ini, kami akan menganalisis lagu "SIAL-mahalini" menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Melalui pendekatan ini, kita akan mengupas makna tersembunyi dan tanda-tanda simbolis yang terkandung dalam lirik lagu ini.
Sebelum memasuki analisis lebih mendalam, mari kita pahami konsep semiotika menurut Ferdinand de Saussure. Saussure adalah seorang ahli linguistik Swiss yang dianggap sebagai bapak pendiri ilmu semiotika. Dia memandang bahasa sebagai sistem tanda, di mana makna dihasilkan melalui hubungan antara tanda dan benda yang diacu (referen).
Tanda dalam semiotika terdiri dari dua komponen:
- Signifier (Pengartikulasian): Bagian fisik dari tanda, seperti kata lisan atau tulisan.
- Signified (Pengacuan): Konsep mental yang direpresentasikan oleh signifier.
Dalam analisis lagu "SIAL-mahalini," kita akan mengidentifikasi tanda-tanda ini dan memahami makna yang tersirat di dalamnya.
Stanza Pertama                                     Â
"Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak ku yakinkan diriku