Hatiku hancur karnamu
Tanpa sedikit alasan
Pergi tanpa berpamitan"
Dalam stanza ini, tanda-tanda yang menunjukkan ketidakpedulian sang penerima terhadap perasaan sang penulis terungkap. Perasaan tidak dipikirkan dan hati yang hancur mencerminkan keputusasaan. Ketidakpedulian ini membuatnya merasa ditinggalkan dan diabaikan tanpa alasan yang jelas, meninggalkan perasaan kehilangan dan kesedihan.
Stanza Ketiga
"sia-sianya ku bertemu dengan cinta semu
Tertipu tutur dan caramu seolah cintaiku
Puas kau curangi aku"
Stanza ini mengandung tanda-tanda yang menunjukkan perasaan dikhianati dan tertipu. "Cinta semu" adalah cinta yang palsu dan tidak tulus, mencerminkan perasaan penipuan dalam hubungan. Sang penulis merasa cintanya direpresentasikan secara palsu oleh sang penerima. Tanda-tanda ini menunjukkan ketidakjujuran dan manipulasi dalam hubungan, yang menyebabkan perasaan terluka dan marah.
Dalam artikel ini, kita telah menganalisis lagu "SIAL-mahalini" menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Melalui analisis ini, kita dapat mengidentifikasi tanda-tanda simbolis yang menunjukkan kebingungan perasaan, kecewa, ketidakpedulian, dan perasaan dikhianati yang terkandung dalam lirik lagu ini.Â
Makna tersembunyi yang terungkap adalah tentang ketidakpastian dalam cinta, perasaan tertipu, dan kegagalan dalam hubungan.