OlehÂ
M. Wildan
Dosen Universitas PamulangÂ
Ada pepatah Arab yang akrab di kalangan santri, man ahabba syai'an kaana aktsara zikruhu. Artinya, seseorang yang sangat mencintai sesuatu tentu lebih banyak menyebutnya.
Betulkah pepatah ini berkorelasi erat dengan fenomena saat ini yang kerap membicarakan korona? Tentu sebelum membahasnya, ada baiknya dijelaskan konteks pemakaiannya di kalangan tradisi pesantren.
Konon, pepatah ini diucapkan ustaz kepada santrinya dalam rangka memberikan motivasi untuk giat menuntut ilmu. Di samping melaksanakan sejumlah program pesantren dengan penuh semangat suka dan riang gembira. Walau tidak jarang juga ustaz menganalogikannya pepatah ini dengan kasih sayang kepada Rasulullah dan lawan jenis.
Bila Anda mengidolakan Rasulullah, pasti banyak bersalawat kepadanya dan bila Anda mencintai seseorang, maka tentu lebih banyak menyebutnya. Kira-kira ini yang kerap disampaikan ustaz, walau masing-masing tradisi pesantren berbeda dalam konteks penyampaiannya.
Ternyata, sejak diumumkan WHO satu bulan yang lalu bahwa korona telah menjadi pandemi global. Lini media masa baik cetak maupun elektronik menyuguhkan korona menjadi berita dan pembicaraan utama. Bahkan program Indonesia Lawyers Club (ILC) telah mengulas isu korana sekitar tiga kali secara berturut-turut.
Sementara lini media baru seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp, dan youtube turut meramaikan isu korona ini. Korona dibahas dan dibedah melalui berbagai aspek; medis, sosial, budaya, politik, agama, ekonomi, dan pendidikan. Oleh karenanya, dalam salah satu artikel yang ditulis oleh Dahlan Iskan menyebut stop berbicara korona karena Anda sudah menjadi ahlinya.
Walau korona adalah sejenis keluarga virus yang baru ditemukan 2019 lalu. Tepat memang dibicarakan serta dikaji oleh kalangan medis di laboratorium. Namun, korona saat ini telah masuk ke dalam radar sejumlah aspek tersebut.
Oleh karenanya, ia menjadi episentrum pembahasan setiap aspek sehingg orang tertarik membaca dari aspek tersebut. Sebagai misal saja, wabah korona ini telah membawa dampak pada dunia pendidikan.