Mohon tunggu...
Muhammad Asraf Fathin Ariadi
Muhammad Asraf Fathin Ariadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Nasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro Kontra Vaksinasi dalam Masyarakat

12 Agustus 2021   19:56 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sedikit orang yang sudah melaksanakan vaksinasi di kelurahan Rawa Badak Utara, sekitar 34 kepala keluarga sudah melakukannya tetapi tak sedikit juga yang menolak untuk melakukan vaksinasi. Sebanyak 56 orang karena mereka beranggapan bahwa vaksin merupakan sesuatu hal yang tidak terlalu penting karena di berbagai berita sudah banyak orang yang melakukan vaksinasi sebanyak dosis yang diperlukan tetapi masih terjangkit virus Covid-19, sehingga mereka mengalami infeksi. Menurut ketua tim vaksinasi di kelurahan tersebut, Dalam hal seperti ini memang tak jarang kita menemukan ada saja orang-orang yang pro terhadap kegiatan vaksinasi, anjuran dari pemerintah dan yang kontra atau menolak akan dia untuk di vaksinasi karena kemakan berita-berita yang seharusnya mereka mencerna kata-kata dari sumber-sumber yang mereka ketahui, sehingga mindset atau pola pikir mereka berubah.

"Menurut saya, memang vaksin ini tidak dapat dipungkiri bukan suatu obat yang dapat menangkal masuknya virus Covid-19 ini untuk masuk kedalam tubuh kita, sehingga kita mengalami infeksi. Tetapi vaksin ini juga diperlukan untuk sistem antibodi di dalam tubuh kita, untuk merangsang metabolisme tubuh sehingga kuat dalam memerangi virus-virus Covid-19 yang masuk untuk menginfeksi sehingga kita semakin kuat. Begitu yang sudah saya baca-baca dari beberapa sumber, terkait dosis vaksinasi ini baik yang Sinovac ataupun AstraZeneca."

Vaksinasi ini di samping bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, juga menjadikan badan kita sehat dan kuat. Tetapi ada konsekuensi yang harus kita lewati setelah melakukan vaksinasi ini, yang dimana terdapat efek samping pada tubuh kita. Seperti halnya ketika kita sedang sakit lalu memeriksakan diri ke dokter, maka kita akan diberikan obat dan disuruh untuk beristirahat, agar obatnya dapat bekerja dengan maksimal pada tubuh kita yang sedang tidak sehat. Seperti halnya tersebut, ketika kita disuntikkan cairan vaksin ke dalam tubuh kita, maka respon yang dirasakan kita setelahnya, dari yang sudah dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam dan mual, merupakan efek samping yang sangat banyak dirasakan kepada para peserta vaksinasi. Efek samping ini berlangsung selama 2 sampai 3 hari dan bahkan ada yang tidak merasakan efek samping apapun setelah di vaksin. Jika memang merasakan efek samping dari vaksin tersebut, maka dianjurkan untuk meminum parasetamol dan ibuprofen.

"Ya menurut saya, wajar ya setelah vaksin tersebut akan ada efek sampingnya karena tubuh kita ini sedang merespon terhadap cairan vaksin yang telah dimasukkan ke dalam tubuh kita. Syukur-syukur kalau tidak ada efek samping, tetapi jika ada maka kita juga sudah tahu apa yang seharusnya kita lakukan untuk menanganinya."

Selalu terjadinya kenaikan kasus per harinya, membuat kita sadar akan bahaya yang disebabkan oleh virus Covid-19 ini. Pasalnya kita tidak mengatahui keberadaan virus ini, maka sudah seharusnya kita menerapkan hidup yang sudah sesuai anjuran dari badan medis dunia. Virus ini sangat mengancam sekali kepada kehidupan sehari-hari kita, yang dimana sebelumnya kita dapat menjalankan berbagai macam kegiatan sehari-hari kita tetapi sekarang sudah sangat diperkecil ruang lingkup kita. WFH atau Work From Home, sedang diterapkan oleh pemerintah per tanggal 3 Juli sampai dengan 20 Juli 2021. PPKM, atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh pemerintah sekarang. Bukan tanpa alasan pemerintah memberlakukan peraturan tersebut, karena menaiknya angka kasus virus Covid-19 yang sudah dijelaskan tadi.

Tidak hanya pemerintah saja yang sudah melakukan gerakan untuk anti terhadap virus Covid-19 yang sudah sangat meresahkan ini, kita sebagai warganya juga harus ikut ambil andil dalam menyukseskan program dari ajuran badan medis dunia tersebut sehingga hidup kita menjadi normal kembali seperti biasanya dan kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan virus ini dengan cara menerapkan 5 M. Disamping kita harus melakukan vaksinasi untuk menekan angka kasus penyebaran virus Covid-19 karena itu merupakan satu-satunya cara agar tercapai Herd Immunity, kewajiban sehari-hari kita juga harus dilaksanakan atas dasar kesadaran diri sendiri seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun