Mohon tunggu...
M MaulanaAsyhar
M MaulanaAsyhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Pernah menempuh pendidikan di MI Miftahul Huda 1 Tegalpare, MTsN 4 Banyuwangi, SMAN 1 GIRI Banyuwangi, dan sedang menempuh pendidikan di Universitas Jember, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin. Jumlah anggota keluarga 4 orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuat Abon Ikan di Desa Mangrove

25 Agustus 2021   10:47 Diperbarui: 28 Agustus 2021   19:07 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2021 Universitas Jember (http://unej.ac.id)  kembali melaksanakan program KKN dengan tema KKN Back to Village 3. Penulis merupakan salah satu dari peserta program KKN tersebut sebagai anggota kelompok 6. Penulis melaksanakan KKN di desa asal yaitu Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Penulis mengajak masyarakat Desa Wringinputih untuk memanfaatkan potensi lokal perikanan dengan merintis usaha pembuatan abon ikan tuna. Alasan penulis memilih abon ikan tuna yaitu yang pertama belum ada produk tersebut yang dipasarkan di Desa Wringinpuith, dan kedua wilayah desa memiliki potensi perikanan besar. 

Penulis mengajak merintis usaha mulai dari pengolahan/produksi, pengemasan, sampai pemasaran yang dilakukan secara langsung maupun dengan media online.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Daging ikan tuna memiliki tekstur yang tidak mudah hancur, sehingga sangat cocok diolah menjadi abon. Membuat abon ikan itu cukup mudah, untuk bahannya yaitu ikan laut segar (tuna, tongkol cakalang, dll), bawang merah, bawang putih, ketumbar, kencur, cabai merah, gula pasir, garam, penyedap, dan minyak untuk menggoreng, bisa ditambahkan juga perasa untuk varian rasa. 

Pembuatannya diawali dengan mengukus ikan, namun sebelumnya telah dibuang sisik dan isi perutnya, setelah matang ikan akan dipisahkan dengan tulang, kepala, dan ekornya. Selanjutnya ikan akan di hancurkan sampai terbentuk cikal bakal abon, dan kemudian di campur dengan bahan bumbu tadi. Proses terakhir pembuatan ini adalah penggorengan abon sampai berwarna kecoklatan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Setelah produk jadi, produk akan dikemas dan kemudian akan dipasarkan. Filosofi yang tersirat dari pembuatan abon yaitu kesabaran, kesabaran merupakan kunci utama untuk membuat masakan yang bercita rasa tinggi. 

Harapan penulis adalah masyarakat mampu terus berinovasi untuk meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan secara maksimal potensi lokal di desanya. Semoga pandemi Covid-19 segera usai, dan seluruh kegiatan masyarakat diberbagai sektor bisa kembali normal bahkan meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun