Mohon tunggu...
M Naufal Rahman
M Naufal Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Karena cerita Hidup Ini telah ditulis oleh penulis skenario Terbaik

Menjadi 1% Lebih baik Setiap Harinya 🔥

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontribusi Muhammadiyah dalam Kemerdekaan Republik Indonesia

19 November 2020   10:12 Diperbarui: 28 April 2021   22:48 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan masjid, seperti memberikan tausiyah, gerakan santunan, membentuk organisasi atau komunitas merupakan hal positif yang kerap kali ditemukan di berbagai daerah di indonesia. akan tetapi bila menyalahgunakan kegiatan dengan menambahkan paham radikal yang bertolak belakang dengan paham islam, toleransi agama, dan sebagainya. 

Perlunya diambil tindakan cepat, tanggap, dan kritis terhadap daerah-daerah yang memiliki peluang besar masuknya paham radikal, agar permasalahan tidak berkepanjangan dan menghindari masalah yang berdampak buat masyarakat awam dan generasi yang akan datang. Perlu waspada, lebih berhati-hati dalam seleksi ceramah-ceramah untuk lingkup sosial keagamaan.

Bidang ilmu-ilmu agama untuk lingkup pendidikan dapat memberikan kebebasan secara penuh tanpa adanya aturan dan sangsi maka sebuah solusi dari permasalahan ini akan sia-sia. Segala bidang ilmu islam yang dikuasai para kader muhammadiyah dengan dasar jiwa nasionalis yang tinggi sebagai penyeimbang dapat memecahkan permasalahan umat terkait adanya manipulasi agama dengan sarana paham radikal.

Muhammadiyah dalam Sejarah Kemerdekaan RI

Dari Dr. Nurhayati, mengatakan Tidak dipungkiri bahwa kelahiran negara Indonesia pada tahun 1945 adalah dibidani oleh beberapa kaderisasi sukses yang melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang dihasilkan, salah satunya adalah ormas Islam tertua di Indonesia yaitu Muhammadiyah (1912) yang didirikan oleh Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Berdirinya muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912, telah begitu membantu dan menolong masyarakat dan bangsa Indonesia. 

Setelah kemerdekaan RI, Muhammadiyah membantu dan menolong negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah telah membantu agar rakyat Indonesia semakin terdidik (well-educated) dan beradab (civilized) dengan konsep pendidikan formal yang modern (sekolah). Seorang mantan wakil presiden, Dr. Boediono mengakui hal itu dan menjelaskan bahwa dia adalah hasil didikan para guru Muhammadiyah di Blitar dan bersekolah di sd Muhammadiyah. 

Mengapa menteri agama RI adalah tokoh yang berasal dari Muhammadiyah yaitu Dr. HM. Rasjidi. Alasannya adalah karena Muhammadiyah telah melakukan pembaruan di bidang pemikiran dan pendidikan agama.

Dalam Jurnal Iwan dwi dijelaskan, Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah merupakan gerakan terstruktur, selalu mengembangkan aktivitas organisasinya, memberikan ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, kehidupan sosial, dan pendidikan modern yang sangat diperlukan bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia yang sejalan dengan ajaran Islam. 

Perjuangan dari para ulama-ulama Muhammadiyah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tampak melalui tempat ibadah yang digunakan untuk memberikan ajaran-ajaran Islam dan pegangan hidup yang berkaitan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan, serta membentuk kader pejuang untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan. 

Selain itu, ulama mempunyai andil dalam perjuangan, baik dengan memimpin langsung dalam pertempuran maupun dengan doa dan nasihatnya. Tokoh dan ulama Muhammadiyah seperti Ki Bagus Hadikusumo juga ikut andil dalam menyumbang tenaga dan pikirannya untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia, salah satu di antaranya melalui gagasan dan perilaku politik tentang negara Islam. 

Peran ulama Muhammadiyah tersebut diawali dengan keikutsertaannya dalam BPUPKI dan PPKI yang bertugas untuk menyusun UUD (Undang-Undang Dasar). Hasilnya dapat dilihat dari Sila Pertama Ketuhanan yang maha esa, yang merupakan buah permikiran dari Ki Bagus Hadikusumo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun