Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Seni Memperbanyak Koneksi dan Memengaruhi Orang

21 Januari 2019   23:05 Diperbarui: 22 Januari 2019   00:41 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda seorang manajer? Pemimpin perusahaan? Seorang blogger? Atau orang biasa - biasa saja tapi ingin memiliki pengaruh yang besar? Tidak salah jika anda membaca tips yang saya paparkan berikut.

Sesuai dengan pemahaman saya setelah saya membaca buku "How to Win Friends and Influence People in The Digital Age", saya bisa memaparkan poin penting yang bisa kita terapkan, diantaranya :

1. Kendalikan emosi anda. Dalam sebuah komunikasi dengan orang lain, terkadang kita tidak bisa mengendalikan emosi negatif kita. Membicarakan kekurangan dan kelemahan orang yang sedang kita ajak berkomunikasi. Anda harus ingat, bahwa kebiasaan inilah yang nantinya menjadi bumerang bagi diri kita. Baik anda maupun partner bicara anda, sama - sama tidak suka menjadi subjek yang dicela. Maka hindarilah hal tersebut. KOmentar - komentar yang bertebaran di status Facebook, Instagram dan media sosial lainnya terkadang bisa menjadi bumerang bagi kita. Oleh sebab itu, sebelum kita menghakimi orang lain atas kesalahan mereka, ada baiknya kita mencoba untuk memikirkan apa yang akan dikatakan oleh orang lain apabila kemarahan kita terungkap kepada publik. Ingatlah pepatah Yahudi Kuno "Kau akan dihakimi dengan caramu menghakimi orang lain, kau akan dinilai sesuai dengan standar yang kau gunakan saat menilai orang lain."

2. Tegaskan hal - hal yang baik dari diri orang lain. Dengan menegaskan kebaikan yang dimiliki oleh lawan bicara kita / orang lain, berarti kita mengingatkan diri kita bahwa kebaikan itu ada pada diri orang itu. Karena dengan melakukan hal itu, kita akan mendapatkan banyak teman dan mudah dalam mempengaruhi orang lain untuk kemajuan yang positif.

3. Sentuhlah keinginan terdalam yang diinginkan orang lain. Setiap pribadi memiliki keinginan masing - masing. Keinginan itu berbeda tiap orang. Semakin kita memahami keinginan orang lain dan menempatkan diri kita ke posisi mereka, kita akan mudah memberikan pengaruh kita kedalam diri orang tersebut. Turutilah keinginan orang lain, maka kita akan mudah mempengaruhi mereka. Gunakan cara lembut dalam sikap, kuat dalam tindakan.

4. Tunjukkan pada orang lain bahwa kita menaruh minat kepada mereka. Dalam sebuah komunikasi, berusahalah untuk mempelajari apa yang menjadi perhatian lawan bicara kita. Hobi, pekerjaan, masalah pribadi dan lain - lain. Libatkan emosi kita kedalamnya. Gunakan empati kita. Maka hubungan pertemanan kita akan menjadi mudah karena dilandasi oleh rasa saling percaya satu sama lain. Akses menuntun pada koneksi, koneksi menuntun pada hubungan, hubungan menuntun pada rasa suka, rasa suka menuntun pada pengaruh.

5. Tersenyumlah. Mudah kita lakukan dan besar hasilnya. Dengan tersenyum saat berkomunikasi dengan orang lain, kita telah menunjukkan bahwa kita bahagia bersama mereka, bahagia bertemu mereka, bahagia bisa berinteraksi dengan mereka. Dengan tersenyum, kita telah menyampaikan iktikad baik kepada orang lain. jadi, cobalah tersenyum pada orang lain dan rasakan imbalan yang luar biasa yang akan kita terima.

Namun bagaimana jika kita berkomunikasi lewat sosial media? Apakah kita bisa menunjukkan senyum itu? Jawabannya adalah bisa. Caranya adalah menggunakan emoji. Menyusun kata - kata yang sopan dan baik tanpa mengandung unsur menjatuhkan orang lain. Tulislah kata - kata yang memancing pertemanan, bukan permusuhan.

6. Berkuasa dengan nama. Dalam berkomunikasi, usahakan menyebutkan "Nama" lawan bicara kita. Hindari penggunaan kata anda atau kau.  Karena orang lain lebih tertarik saaat namanya disebut dalam sebuah percakapan. Dengan menyebut nama orang itu, secara tidak langsung kita telah memberi pujian yang halus dan efektif. Dengan menyebut nama lawan bicara kita, maka informasi yang sedang kita bahas akan memiliki makna yang lebih mendalam.

7. Simak lebih lama. Mendengarkan orang lain adalah perlu. Saat kita menyimak pembicaraan lawan bicara kita, kita telah membangun sebuah jembatan untuk sebuah hubungan berkelanjutan. Dengan mendengarkan apa yang dibicarakan orang lain kepada kita, orang lain akan menilai bahwa kita "Ada" untuk dia. Mereka akan menilai bahwa kita mau menjadi pendengarnya dan merasakan emosi yang sedang mereka ungkapkan kepada kita. Dengan begitu kita akan mudah untuk membangun hubungan yang lebih baik.

8. Bahas apa yang penting bagi mereka. Saat anda mengetahui apa yang penting bagi mereka dan berusaha menahan diri untuk mengemukakan apa yang penting bagi diri anda, saat itulah kita bisa menarik perhatian lawan bicara kita. Jika kita bisa menarik perhatian lawan bicara kita dengan hanya membicarakan hal yang penting, maka komunikasi akan berjalan lancar dan kita dengan mudah memberikan pengaruh kita kepada lawan bicara kita.

9. Buat orang lain merasa lebih baik. Caranya? cukup mudah. Ciptakan komunikasi yang nyaman. Libatkan diri kita lebih dalam kedalam diri lawan bicara kita. Ciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna bagi kedua belah pihak. Perlakukan orang lain seperti anda memperlakukan diri anda sendiri.

10. Hindari argumen atau perdebatan. Perdebatan dalam sebuah komunikasi hendaknya kita hindari. Dalam perdebatan, pihak yang menanglah yang akan mendapatkan perhatian. Pihak yang kalah tidak akan diperdulikan. Sehingga perdebatan tidak akan membuahkan hasil. Kebanyakan orang hanya tahu cara mendapatkan perhatian.  Namun sayangnya hanya sedikit yang tahu cara mendapatkan perhatian dan rasa hormat secara bersamaan. Buatlah diri anda berbeda dengan menjadi pihak yang menghindari argumen.

11. Jangan pernah berkata "Kau salah" kepada orang lain. Sebab hal ini hanya akan membuat orang lain memusuhi kita. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan kesalahan orang lain? Tunjukkan sikap yang ramah, lontarkan pertanyaan dengan tetap menunjukkan rasa hormat kepada orang itu. HIndarilah kesan menghakimi orang lain.

12. Akuilah kesalahan yang telah kita buat. Dengan mengakui kesalahan itu, kita telah menunjukkan sikap peduli kepada orang yang telah kita sakiti. Sehingga orang lain yang telah kita sakiti akan lebih mudah memberikan maafnya untuk kita. Sikap mau mengakui kesalahan akan membuat diri kita merasa lega dan masalah yang timbul akan dapat diselesaikan dengan cepat.

13. Awali dengan keramahan. Sebuah komunikasi akan berjalan lancar jika kita mengawalinya dengan menunjukkan sikap ramah kita kepada orang lain. Dengan keramahan itu, kita akan lebih mudah mendapatkan teman dan memperbanyak koneksi.

14. Akui kekurangan anda. Dengan mengakui kekurangan anda, lawan bicara kita akan menilai bahwa kita percaya kepada mereka. Dan saat kepercayaan itu terbangun, kita akan mudah menjalin koneksi dengan mereka.

15. Ajukan pertanyaan daripada memberikan perintah. Tidak semua orang suka diperintah. Terkadang, sebuah perintah bisa terdengar menyakitkan. Untuk menghindari hal itu, kita bisa menggantinya dengan sebuah pertanyaan. Dengan mengajukan pertanyaan, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpikir memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Serta memberinya kesempatan untuk mencari cara - cara kreatif dalam menyelesaikan masalahnya.

16. Peringan kesalahan. Jika orang lain melakukan kesalahan, hendaknya kita mengajaknya bicara berdua saja. Kita tidak perlu membuka aibnya dihadapan orang lain. Dengan melakukan cara ini, kita telah menyelamatkan perasaan orang tersebut dari rasa malu dan membangun rasa percaya dirinya.

Itulah poin - poin yang penulis anggap cukup penting dan mudah untuk diterapkan saat kita berkomunikasi dengan orang lain. Dan akhirnya selamat mendapatkan banyak teman dan koneksi yang menguntungkan.

Salam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun