Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Al Djinn (Part 30)

22 Oktober 2018   18:26 Diperbarui: 22 Oktober 2018   18:53 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aviynu sheb bash shamayim

Yitqad deish shimkha

Tavo Malkhutekha 

Ba'arets Ka'asher

Na'ashah Vash Shamayim

       Tiba -- tiba tubuh mereka berenam diselimuti oleh asap hitam pekat. Asap itu makin lama makin tebal dan membumbung tinggi ke udara. Dalam remang cahaya bulan, perlahan -- lahan tubuh mereka berubah menjadi wujud asli mereka. Diatas pentagram itu terlihat empat singa berekor kalajengking dengan sepasang tanduk kerbau di kepala mereka dan seorang manusia setengah ular dengan ekor berwarna hijau melingkari tubuhnya.

       Bunyi mantra yang mereka rapalkan terdengar mengalun pelan dan jelas.  Kepulan asap hitam yang pelan -- pelan mulai menghilang lenyap ke udara. Tak lama kemudian muncullah kobaran api melingkari lingkaran pentagram itu. Membuat suasana di sekelilingnya menjadi terang benderang.

"Hei... Ada apa diatas sana?" tanya seorang lelaki yang melintas disana.

"Ah, mungkin itu para pendeta kuil sedang melakukan ritual mereka. Sudahlah, tak usah kau pikirkan. Ayo kita pulang."

       Lama kelamaan kobaran api itu membakar tubuh mereka berenam, Yodh, Taw dan anak buahnya diselimuti oleh nyala api kemerah -- merahan. Begitu mereka selesai merapalkan mantra, nyala api yang menyelimuti tubuh mereka perlahan -- lahan mulai padam. Mereka semua menghilang dan mulai memasuki dimensi Bangsa Bawah yang menghubungkan mereka menuju kompleks Al Djinn.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun