Rasa lapar telah berhasil mereka usir dari perut mereka. Taw dan anak buahnya menikmati kambing hasil tangkapannya. Darah segar menetes lewat taring mereka yang tajam.
Setelah puas menikmati kambing liar itu, mereka mencari sumber air untuk membersihkan sisa darah yang terdapat di sekujur tubuh dan wajah mereka. Mereka tidak ingin identitas mereka yang sebenarnya terbongkar. Perlahan namun pasti, wujud mereka telah berubah menjadi seperti manusia pada umumnya. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Qasr Al Binth untuk mendapatkan air segar disana.
Mereka kini telah berani membuka kerudung penutup kepala mereka. Sebab wujud mereka telah kembali seutuhnya menjadi wujud manusia. mereka lalu berjalan menuju pintu gerbang Kuil Qasr Al Binth. Seorang pendeta kuil menyambut kedatangan mereka tanpa rasa curiga sedikitpun.
"Silakan masuk Tuan -- tuan, nampaknya Tuan -- tuan sangat kehausan. Silakan ambil air segar disana Tuan." jawab pendeta itu ramah.
Taw dan pengikutnya berjalan menuju pancuran air berbentuk patung wanita membawa sebuah kendi yang mengeluarkan air. Sepasang patung Dewi Aphrodite di kiri kanan pintu masuk gerbang. Kedua patung itu adalah simbol dewi penjaga Kuil Qasr Al Binth. Dimana didalamnya terdapat patung Dewi Allat. Dewi kesuburan Bangsa Nabataea.
Ketika memasuki pelataran Kuil, Taw merasakan sebuah energi yang cukup besar. Pancaran energi itu membuatnya merasa lemah. Hal ini dirasakan juga oleh para pengikut Taw. Dengan kekuatan mereka, akhirnya mereka berhasil menemukan patung Dewa Dhushara. Patung itu berada diatas meja persembahan didalam kuil. Berjejer rapi dengan patung Dewi Allat.
"Ternyata itu penyebabnya." gumam Taw.
Taw lalu memutuskan untuk mencuri patung itu. ia menyuruh ketiga pengikutnya untuk memeriksa keadaan diluar kuil. Tak lama kemudian mereka kembali kedalam kuil dan memberitahu Taw bahwa keadaan cukup aman. Namun Taw tidak percaya begitu saja. Ia menyuruh salah seorang pengikutnya untuk menidurkan seluruh orang didalam kuil dengan kekuatan sihirnya.
Tak membutuhkan waktu lama, Taw berhasil mengambil patung Dewa Dhushara dan membawanya kabur meninggalkan kuil.
***
Sore itu, ketika Teana dan Almeera hendak berangkat menuju Qasr Al Fareed untuk mengantar pesanan buah anggur, mereka mendengar orang -- orang di jalan sedang ribut membicarakan perihal hilangnya patung Dewa Dhushara dari kuil Qasr Al Binth. Tak seorangpun yang tahu hilangnya patung itu. termasuk para pendeta kuil. Tidak ada satupun petunjuk yang mengarah kepada si pelaku. Sebab tidak ada satupun barang yang hilang atau rusak didalam kuil. Hal ini membuat para prajurit Kota Hegra merasa kesulitan menangkap si pelaku.