"Baik Ayah." jawab Teana sambil memeluk Ayahnya.
Setelah berbincang -- bincang cukup lama, akhirnya disepakati jika rombongan unta milik Ghalib menginap di Penginapan Al Anbath. Tempat yang sama dengan rombongan dagang Teana menginap.
Setiba di penginapan, Teana, Rashad dan Ghalib saling berbagi cerita hingga larut malam.
"Aku kira sudah waktunya kita istirahat." ucap Ghalib.
"Tuan benar. Tapi saat ini aku masih ingin berbicara dengan anakku Teana."
Teana tersenyum memandangi wajah Ayahnya.
"Baiklah kalau begitu. Aku permisi dulu. Silakan kalian lanjutkan obrolan kalian."
"Terimakasih Tuan, semoga istirahat Tuan nyenyak."
Ghalib mengangguk. Lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.
"Tuan Ghalib sepertinya orang yang sangat baik." gumam Teana.
"Ya, memang dia sangat baik. Istri beliau juga begitu."