"Baik, Tuan Ghalib. Terimakasih banyak."
Pemimpin rombongan itu segera mengumpulkan beberapa pengikutnya. Memberikan pengarahan seperlunya kepada mereka. Apa yang harus mereka lakukan dan mereka persiapkan di Kota Hegra. Dalam beberapa hari, kejadian ini terdengar sampai ke telinga Raja Aretas IV. Raja mendengar laporan ini dari beberapa para pembesar kerajaan. Sehingga ia memanggil Ghalib untuk datang menghadapnya.
"Benar Yang Mulia. Beberapa hari terakhir ini banyak sekali para penduduk Kota Petra berdatangan kemari."
"Sudahkah kau menyelidiki apa penyebabnya?"
"Belum Yang Mulia, yang hamba tahu mereka datang kemari untuk mengungsi. Mereka bilang keadaan Kota Petra makin tidak aman."
"Apa penyebabnya?"
"Maaf Yang Mulia, hamba belum menyelidiki sejauh itu."
"Kalau begitu, segera kau bawa beberapa prajurit bersamamu. Berangkatlah ke Kota Petra. Pastikan keadaannya aman.
"Baik Yang Mulia. Perintah dilaksanakan."
***
Semenjak makin banyaknya para pendatang, Kota Hegra makin tidak aman. Banyak teror yang dialami para penduduk. Kota yang dulunya tenang, kini mendadak gempar. Merebaknya wabah penyakit, matinya hewan ternak hingga meninggalnya seorang penduduk akibat sesuatu yang tidak jelas, menyebabkan suasana Kota Hegra kini menjadi mencekam.