Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Lycia (Part 14)

30 November 2017   14:09 Diperbarui: 2 Desember 2017   07:06 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Malam itu Penginapan Al Anbath sedikit tenang. Tidak seperti biasanya. Sebab sebagian pedagang telah kembali ke daerah asalnya. Urusan dagang mereka telah selesai.

Nampak beberapa orang masih sibuk mengangkat berlembar -- lembar kain sutera dan bulu Meerkat yang tersimpan didalam kotak kayu. Mereka memindahkannya ke ruangan penyimpanan barang.

Sedang yang lain sibuk memeriksa unta dan kuda milik mereka. Agar keesokan paginya mereka bisa langsung meninggalkan penginapan.

Di kamar Teana...

"Tuan, ini pesanan Tuan. Semangkuk air panas dengan beberapa tetes Myrrh." ucap Almeera sambil berjalan membawa sebuah mangkuk keramik putih berukuran sedang.

"Letakkan disitu Almeera." sahut Teana.

Almeera segera meletakkan mangkuk itu diatas meja dekat ranjang Teana. Lalu ia duduk di sebelah Teana yang sedang berbaring.

"Mengapa Tuan mendadak ingin dibawakan ramuan Myrrh ini? Apakah Tuan merasa kurang sehat?" tanya Almeera sambil memijat -- mijat kaki Teana.

"Sepertinya begitu Almeera. Akhir -- akhir ini banyak sekali yang aku pikirkan. Sehingga membuat kondisi tubuhku menurun. Namun aku berusaha untuk tidak menunjukkannya didepan anak buahku. Aku tidak mau mereka menjadi lemah." ujar Teana.

Almeera menghentikan pijatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun