Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelas Hewan

25 Mei 2016   11:01 Diperbarui: 25 Mei 2016   11:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animals source http://favim.com/image/23009/

“Kau telah memukul anakku, hingga anakku terluka akibat pukulanmu. Kau harus membayarnya” ucap Harimau yang segera menerkam Burung Hantu yang sudah tua itu dan menyeretnya keluar tanpa ampun. Seluruh hewan di dalam ruangan menjadi ketakutan. Tak kuasa melawan kemarahan Harimau. Meskipun mereka mengeroyoknya bersama – sama. Mereka hanya bisa terdiam dalam ketakutan melihat tubuh Burung Hantu mulai tak berdaya dan diseret keluar. Entah mau dibawa kemana.

“Kasihan…” ucap Angsa lirih sambil meneteskan airmata.

Sesaat setelah keadaan aman. Semua mata tertuju kepada Angsa. Seakan – akan meminta jawaban atas kejadian yang baru saja terjadi.

“Inilah akibatnya jika kita tak mempunyai etika dalam hidup. Tak memiliki kebijaksanaan dalam bersikap. Menilai masalah tanpa mendengarkan nasehat dari orang lain terlebih dulu” ucap Angsa dengan mata nanar seraya meletakkan surat diatas mejanya. Seakan mengutuk kejadian yang terjadi baru saja di depan matanya. Tak terasa air matanya menetes menangisi kepergian Burung Hantu. Semua hewan menjadi ikut sedih melihat sikap Angsa yang dikenal baik budinya. Mereka terlarut dalam kesedihan di pagi itu. Namun tidak bagi kucing, dia memikirkan sesuatu. Matanya berputar – putar keatas dan kebawah. Kekiri dan kekanan. Berharap mendapatkan jawaban atas semua yang telah terjadi tadi. Mendadak matanya melihat kertas yang jatuh dilantai. Secepat kilat Kucing memungut dan membuka kertas itu…

“Anakku kau lukai, kau akan mati”

=Harimau=

Kucingpun akhirnya mengerti…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun