“Apa – apaan ini ! musibah kok datang bergantian. Kalau begini bisa bangkrut aku” ucap haji Sukri.
Karena tak kuat memikirkan masalah yang datang bergantian. Haji Sukri jatuh sakit. 3 bulan ia terpaksa dirawat di rumah sakit. Gangguan lambung katanya.
“Yang sabar Pak. Istighfar. Mungkin ini teguran dari Allah buat Bapak” ucap Rukaiyah kepada suaminya yang terbaring lemah di rumah sakit sore itu.
***
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.
Sudah hampir tiga bulan lamanya haji Sukri dirumah sakit. Namun perkembangan kesehatannya belum menampakkan hasil yang memuaskan. Bahkan bisa dibilang makin buruk saja.
“Ayo pak kita mengaji dan sholat, mendekatkan diri kepada Allah. Banyak – banyak memohon ampun kepadaNya. Sebagai manusia kita pasti banyak luput dan dosa. Semoga Allah memberikan kesembuhan buat bapak. Dan juga memberikan kesabaran kepada Bapak” ucap Rukaiyah penuh kasih sayang kepada suaminya.
“Iya Bu… kamu benar. Mungkin inilah teguranNya buatku” sesal haji Sukri.
Hari demi hari haji Sukri rutin dan taat beribadah. Ditemani ssang istri yang selalu setia disampingnya. Semua urusan harta dan pekerjaan dia tinggalkan sejenak. Kali ini haji Sukri lebih sering mendekatkan diri kepada Allah. Beroda dan berusaha. Resep dokter ditebusnya. Obat diminumnya. Pantangan dipatuhinya. Itu semua demi kesehatannya. Genap tiga bulan kondisi haji Sukri berangsur – angsur membaik. Menunjukkan perubahan yang berarti.
“Suami ibu boleh pulang besok lusa” ucap dokter.
“Alhamdulillah. Terimakasih pak dokter”.