Mohon tunggu...
Mahameru
Mahameru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abraham & Konsep Jalan Kebenaran Universal yang Dibawanya

9 Maret 2016   14:27 Diperbarui: 9 Maret 2016   15:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan YME hanya berbicara kepada manusia melalui mediatornya yaitu melaui semua utusan-Nya. Percaya kepada Tuhan adalah satu kesatuan dengan mempercayai semua utusannya yang membawa misi risalahnya. Mengikat perjanjian kepada Tuhan sebagai dasar iman kepada-Nya adalah langkah awal membangun hubungan kepada-Nya.

Kedua, tentang sub-sistem Politik (essensi pembagian kekuasaan). Kekuasaan Kehakiman (yudikatif)  bermakna bahwa Tuhan adalah hakim yang paling adil. Semua aturan hukum yang mengatur manusia, mestinya menjadikan hukum Tuhan sebagai dasarnya. Hukum Tuhan mesti berlaku bagi manusia sebab seluruh alam pun sudah tunduk pada aturan Tuhan. Yang pantas menjadi pemutus perkara adalah wakil Tuhan. Wakil Tuhan tentu saja adalah orang yang telah mengenal-Nya, taat pada perintahnya, dan mengabdi dengan sepenuh jiwanya.

Kekuasaan Eksekutif maknanya adalah bahwa Tuhan adalah Raja manusia. Tuhanlah yang pantas menjadi pemimpin manusia. Semua pemimpin dari Presiden hingga Kepala Desa dan RT percaya bahwa mereka dipimpin oleh Tuhan. Tuhan menunjuk wakilnya memimpin manusia. Para pemimpin adalah wakil Tuhan. Mereka orang yang berakhlak mulia segambar dengan Tuhan.

Rakyat atau ummat manusia, adalah hamba Tuhan sebagai Abdi Tuhan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pusat pengabdian. Manusia tunduk patuh pada perintah Tuhan.

Ketiga, tentang sub-sistem Ekonomi (Sistem Kesejahteraan). Perekonomian, pembagian kerja, pendapatan yang diperoleh manusia adalah wujud dari pengabdiannya kepada Tuhan. Seluruh alam semesta adalah milik Tuhan maka kita kembalikan kepada-Nya. Tidak ada pengakuan kepemilikan pribadi. Tuhan Maha Adil untuk memberi rejeki kepada semua mahluknya tidak terkecuali pada manusia. Sejahtera adalah dampak dari melaksanakan perintah Tuhan.

Keempat, tentang sub-sistem Hukum/Sistem Hukum. Hukum atau aturan atau undang-undang yang mengatur kehidupan manusia adalah wujud dari pengabdiannya kepada Tuhan. Seluruh mahluk tunduk pada ketetapan yang telah digariskan Tuhan YME (sunatullah). Sumber hukum adalah Percaya kepada Tuhan dengan segenap jiwa dan Mencintai sesama manusia (kasih dan sayang). Semua undang-undang dibuat merujuk pada Sila Pertama Ketuhanan YME.

Kelima, tentang sus-sistem Sosial/Sistem Sosial. Hubungan antar manusia adalah wujud dari pengabdiannya kepada Tuhan. Hubungan antar manusia didasari atas kesadaran saling mencintai antar sesamanya seolah mencintai dirinya sendiri. Hubungan antar manusia diwujudkan dalam bentuk Gotong royong sbagai sifat yang melekat dalam kepribadian setiap orang.

Keenam, tentang sub-sistem Budaya/Sistem Budaya. Seluruh hasil cipta, rasa, karya dan karsa manusia adalah wujud pengabdiannya yang sejati kepada Tuhan. Budaya adalah ekspresi terluar dari Keluhuran budi dan keperkasaan jiwa yang merupakan bentuk ke tunduk patuhan pada ketentuan Tuhan.

Demikian intisari Ajaran Abraham

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun