Mohon tunggu...
M IlhamFitriansyah
M IlhamFitriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang

Saya merupakan akademi dan praktisi di bidang keuangan dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teologi Al-Ashr sebagai Spirit Berkemajuan

7 November 2022   11:02 Diperbarui: 7 November 2022   11:08 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan manusia di dunia ini, tentu dari masa ke masa selalu mengalami perubahan dari beberapa aspek, seperti, keadaan sosial, budaya, teknologi hingga kebiasaan manusia dalam berkehidupan. Namun, setiap bangsa di dunia ini pasti memiliki karakter berkehidupan yang berbeda antara satu sama lain. Hal ini menunjukkan betapa sebuah bangsa perlu membentuk karakter bagi setiap masyarakatnya. Terlebih seperti bangsa Indonesia yang memiliki karakter luhur yang sangat kuat, dan telah dititipkan oleh para pendiri bangsa. Ideologi negara yang memiliki nilai kemajemukan dan kesakralan yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia.

Membangun dan mempertahankan karakter bangsa, menjadi sebuah pekerjaan yang tidak mudah bagi generasi penerus bangsa ini. Dan hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kalangan anak muda, yang nantinya akan menjadi tokoh bangsa yang memiliki peran dan pengaruh bagi bangsa ini. Jika kita belajar dari apa yang telah diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah tentang teori Al-Ashr. Yang mana beliau mengajarkan tentang surah Al-Ashr berulang-ulang sekitar delapan bulan. Hal ini memunculkan slogan bahwa Muhammadiyah merupakan Gerakan islam yang berkemajuan. Lantas muncul pertanyaan mengapa Al-Ashr? Apa pentingnya memahami kandungan Al-Ashr dan apa kaitannya dengan spirit berkemajuan Muhammadiyah? Kandungan surat Al-Ashr sangatlah padat, mencakup kehidupan dan sejarah peradaban manusia. Selain itu Spirit Al-Ashr membawa manusia ke arah kehidupan dunia dan akhirat yang berkemajuan dan berperadaban.

M. Quraish Shibab dalam karyanya tafsir al-misbah menjelaskan bahwa pada surah ini Allah bersumpah demi waktu dengan menggunakan kata 'asr yaitu untuk menyatakan bahwa demi waktu (masa) dimana manusia mencapai hasil setelah ia memeras tenaganya. Namun, sesungguhnya ias merugi apapun hasilnya yang dicapainya, kecuali jika ia beriman dan beramal shaleh. Kerugian tersebut mungkin tidak akan dirasakan pada waktu dekat, tetapi akan disadarinya pada waktu Ashar kehidupan menjelang matahari hayatnya terbenam. Pada kandungan surah tentu sebagai umat manusia dapat mengambil intisari bahwa betapa pentingnya waktu, dalam berkehidupan manusia akan terus dikejar oleh waktu yang tidak akan memberikan kesempatan bagi manusia untuk menyia-nyiakan.

Dorongan dari dalam diri manusia untuk terus memiliki pemikiran yang berkemajuan, bahkan Allah sendiri telah bersumpah demi (waktu) menunjukkan betapa pentinya waktu, seberapa besar manfaat yang bisa didapatkan dari waktu yang akan datang. Sesungguhnya saat ini kita sudah bisa merasakan betapa waktu telah membawa kita menuju peradaban yang semakin berubah-ubah. Dengan semakin meningkatnya teknologi dan transportasi menjadikan waktu yang semakin cepat dan modern. Dengan Gerakan berkemajuan ini, KH Ahmad Dahlan mengajarkan bagaimana memadukan antara teknologi, metode Gerakan dan cara berpikir tentang kemanusiaan. Hal ini akan memberikan makna berkemajuan dengan pola yang lebih modern.

Organisasi Muhammadiyah merespon globalisasi yang ada saat ini dengan slogan Islam Berkemajuan. Dengan makna lain adalah Islam Kosmopolitan, yakni kesadaran bahwa umat Muhammadiyah adalah bagian dari warga dunia yang memiliki rasa solidaritas kemanusiaan universal dan rasa tanggungjawab universal kepada sesame manusia tanpa memandang perbedaan dan pemisah jarak yang bersifat primordial dan konvensional. Dengan begitu Muhammadiyah akan menjadi Gerakan Islam Berkemajuan yang memiliki sumbangsih besar bagi peradaban Islam saat ini dan di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun