Mohon tunggu...
Shofyan Kurniawan
Shofyan Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Arek Suroboyo

Lahir dan besar di Surabaya. Suka baca apa pun. Suka menulis apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Spiderman: No Way Home [Spoiler]

19 Desember 2021   15:31 Diperbarui: 19 Desember 2021   19:02 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: marvelcinematicuniverse.fandom.com

Di tahun 2002 kala itu saya adalah seorang bocah sekolah dasar. Pada tahun itu film Spiderman besutan Sam Raimi, di bawah naungan Sony, tayang di bioskop. Namun saya baru bisa menontonnya beberapa tahun mendatang--lupa kapan tepatnya--di salah satu stasiun televisi.

Saya masih ingat betul bagaimana film itu dimulai. Cowok kutu buku bertetangga dengan cewek cantik yang keluarganya bermasalah. Cowok itu menyukainya, namun tak berani mendekatinya. Tak lama si cowok digigit laba-laba hasil rekayasa genetik dan menjadi manusia super dengan kekuatan laba-laba. 

Saya masih ingat betul bagaimana Peter Parker mencari cara mengeluarkan jarinya di atap gedung, hingga bagaimana dia pertama kali berayun di atap gedung. 

Semua menunjukkan bagaimana superhero kita mencari tahu kekuatannya, juga yang terpenting jati dirinya--yang terus berlanjut di sekuelnya.

Sampai sekarang saya menganggap Peter Parker sungguhan yaa si Tobey Maguire, bersama Kirsten Dunst sebagai Mary Jane.
Lalu bertahun-tahun selanjutnya muncul Spiderman yang berbeda. 

Kali ini Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Dari segi cerita dan karakterisasinya juga villainnya, saya dengan mudah melewatkannya.

Kepulangan Spiderman ke Marvel disambut lewat kemunculannya di Avengers. Tom Holland hadir sebagai Peter Parker. Meski tak terlalu mengesankan, Spiderman yang ini lebih oke ketimbang sebelumnya. 

Jika di-ranking saya akan memilih Tobey di urutan pertama; kedua Tom, dan; ketiga, Andrew.

Tak Ada Jalan Pulang

No Way Home adalah tumpukan nostalgia yang dipadatkan dalam satu film. Di sini Anda akan melihat Spiderman favorit Anda.

Film ini dimulai dengan buntut panjang konflik antara Mysterio dengan Spiderman (Tom). Mysterio secara mengejutkan ternyata membongkar identitas asli Spiderman. Mereka yang menyanjung Mysterio menyerang Peter dan teman terdekat juga pacarnya. Mereka bertiga bahkan kesulitan mendaftar kuliah.

Peter lantas mendatangi Dr. Strange, meminta bantuan sihirnya agar orang-orang yang tahu kalau dia adalah Spiderman, melupakan fakta itu. Namun di tengah merapal mantra, Strange melakukan kesalahan, hingga terbukanya ruang antar dimensi.

Secara mengejutkan, Dr. Otto dengan lengan cumi-cuminya muncul di jalan tol dan membuat kekacauan, mencari Peter Parker (Tobey). Dan dia malah menemukan Peter Parker (Tom) yang seketika membingungkannya. Tak lama, Goblin, Dr. Norman Osborn muncul.
Adegan berpindah ke rubanah rumah Dr. Strange. Strange menjelaskan apa yang telah terjadi. Musuh-musuh Spiderman dari semesta lainnya, muncul untuk mencari Peter Parker.

Strange meminta Peter (Tom) menangkap semua penjahat Spiderman yang ditemuinya untuk dikembalikan ke semesta masing-masing. Tetapi lantaran kenginan Peter untuk memulihkan para penjahat itu, menjadikan mereka orang baik kembali, masalah menjadi berlarut-larut.

Sumber konfliknya mengingatkan saya pada Ultron, villain Iron Man. Sebagaimana kita tahu, Ultron diciptakan Tony Stark untuk melindungi bumi, yang ternyata malah ingin memusnahkan manusia. Niatnya ingin menyelesaikan masalah, malah berbalik bikin masalah.

Fans Service

Bagi penggemar Spiderman, siapa pun itu aktornya, bakal dimanjakan dengan film ini. Seolah-olah film ini dibuat memang untuk mereka. Tak mengherankan tiketnya cepat ludes.

Selain beberapa villain yang memorable, seperti Goblin dan Dr. Otto, film ini tentu juga memunculkan Spiderman versi Tobey dan Andrew--akhirnya kita bisa lega keduanya muncul di sini. Wejangan andalan mereka, "Kekuatan yang besar, membawa tanggungjawab yang besar." menjadi easter egg yang manis. 

Belum lagi adegan memorable saat Spiderman (Andrew) menyelamatkan MJ-nya Spiderman (Tom) yang mengingatkan kita pada salah scene menyedihkan di Amazing Spiderman.

Semua karakter yang muncul di film ini sudah membawa back-story-nya sendiri di semesta masing-masing, tak sulit untuk mengenali mereka, tentunya.
Untuk dialognya, Spiderman: No Way Home masih setia dengan formula mereka sebelumnya--layaknya film MCU pada umumnya. Selipan komedinya betulan menghibur--utamanya saat Ned membahas soal teman Spiderman bersama Peter Parker (Tobey)--meski terkadang diletakkan di tempat yang tak semestinya. Tak heran beberapa adegan yang seharusnya serius, jadi hambar lagi ketika ditabrak dengan joke.

Kemudian, yang cukup mengecewakan saya adalah bagaimana semua Peter Parker bahu-membahu untuk "memperbaiki" musuh-musuh mereka. Misalnya dengan betapa mudahnya Peter Parker (Tobey) meracik obat untuk Dr. Osborn, hanya dalam waktu semalam. Padahal Anda tahulah, obat kuat Dr. Osborn saja butuh penelitian bertahun-tahun, itupun belum berhasil. 

Ya, meski dibantu dengan kecanggihan mesin Stark, hal itu kelihatan terlalu dipaksakan. Seolah mereka tak ingin menunggu lama untuk menghadirkan pertarungan CGI yang seru itu.

Hal lainnya yang saya sesalkan adalah, bagaimana para villain dipaksa jadi lucu, meski karakter mereka sebelumnya tak begitu.

Film ini selesai dengan akhir yang sedih. Saya rasa itu akhir yang tepat. Saya sendiri tak dapat mengira-ngira akhir yang lebih baik selain itu.

Jangan beranjak dulu setelah film rampung. Ada dua after credit yang jadi clue film apa yang akan dibuat MCU ke depannya. Selamat menonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun