Terdengar klise, ya? Eits, tunggu dulu ...
Menggugat Kebenaran Tunggal dan Keyakinan Buta
Ada beberapa "kebenaran" yang dipercaya oleh generasi muda di pemukiman Pentistown. Pertama, para wanita punah di tangan para Spackle. Kedua, mereka adalah satu-satunya pemukiman manusia yang ada di New World. Ketiga, semua yang berada di luar mereka dianggap berbahaya, utamanya Spackle, bunuh saja ketika ketemu.
Mereka tak pernah sekalipun mempertanyakan lagi kebenaran-kebenaran itu. Kenyataan ini tergambar jelas dalam diri Todd Hewitt, baik dari interaksinya dengan Viola dan warga di luar Pentistown, bahkan lewat obrolan-obrolan personal dengan dirinya sendiri juga mimpi-mimpinya yang tergambar jelas berkat The Noise.
Dalam hal ini, mereka tak dapat disalahkan sepenuhnya. Akses mereka untuk menoleh ke kebenaran lainnya dipotong. Buku-buku yang menyampaikan pengetahuan telah dimusnahkan oleh sang walikota. Todd sendiri buta huruf. Ia bahkan butuh bantuan Viola untuk sekadar membacakan jurnal milik ibunya. Bisa dibilang, Todd dan teman-teman segenerasinya mengalami kondisi yang mirip seperti lalat dalam toples. Mereka nyaman hidup di dunia kecil mereka, dan menganggap apa yang di sekeliling mereka sebagai kebenaran yang sepenuhnya benar, tanpa tahu ada kemungkinan lain di luar sana.
Jika Todd lebih tertutup dalam menerima kebenaran di luar dirinya, Viola lain lagi. Viola lebih terbuka dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada di luar dari apa yang dilihat dan dialaminya sepanjang hidupnya. Bisa dilihat ketika ia kagum dengan hujan sungguhan yang tak pernah ditemuinya selama tinggal di pesawat, bahkan ia terpukau ketika makan gurita bakar hasil buruan Todd. Ia  juga mencegah Todd membunuh satu-satunya Spackle yang mereka temui di tengah perjalanan mereka, karena punya gagasan kalau Spackle mungkin tak seburuk yang diceritakan (tapi ya, Tuhan, Spackle itu betulan buruk rupa, kenapa manusia gemar menggambarkan makhluk asing dengan wujud sejelek itu?) Di akhir, Viola bahkan memutuskan menetap.
Berkat Viola pulalah, Todd mulai berani mempertanyakan kebenaran-kebenaran yang diyakininya selama ini, termasuk soal sang walikota yang dianggapnya sebagai pahlawan dan dijadikannya panutan. Sang walikota sendiri memang sejak awal terlihat seperti politikus jahat. David memiliki potensi besar untuk peran tersebut. Kita bisa melihatnya dari caranya memanipulasi Todd, menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya dan menggantinya dengan kebenaran versinya. Juga caranya untuk membuat orang-orang mematuhinya.
Todd terkejut tatkala menemukan kebenaran-kebenaran versi lainnya. Ini dimulai ketika ia dan Viola sampai di Farbranch dan mendapati ada banyak wanita dan juga bayi. Mari bareng-bareng mengutuki David Prentiss, yok.
Kekuatan dan Kelemahan Film Ini
Pemilihan Tom Holland untuk memerankan Todd di sini saya rasa sangat tepat. Di sini Tom Holland dengan wajah imutnya bisa dibilang berhasil membawakan sosok Todd sebagai pemuda kebingungan yang tengah mencari jati dirinya---bagian ini yang sangat ditonjolkan dalam karakter Todd.
Daisy Ridley yang memerankan Viola juga merupakan keputusan yang berhasil. Ia mampu mengeluarkan karakter Viola sebagai gadis yang berani dan siap menerima segala tantangan.