aku tak tahu harus menyebut apa atas apa yang kurasakan
terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah terjadi
hingga semua tindu terbawa kedalam mimpi
Â
aku terus memaksa diri tuk katakan kau tak pantas untukku
tapi hati tak mampu tuk aku bohongin
bagai jemuran yang disiram hujan
air rindu itu akhirnya menetes juga
Â
aku sadari diri, bahwa waktu dan kondisi tak lagi sama
semua telah berbeda, berbanding terbalik dengan semua yang pernah ada
aku yang ambil keputusan, menepikan untuk menentramkan perasaan yang gundah
melepasmu agar aku tak makin terpuruk dalam ketakutan akan kehilangan
Â
aku mengubur semua impian yang ada, menyisakan tanggisan dalam tawa kebahagiaan
aku melepas segala harapan, dan memenuhi janji yang pernah terucap demi kebahagiaan seseorang
tak penting lagi arti senyum bagiku, yang kutau semua janji terlunaskan
hingga rindu itu datang, sekarang aku rasakan sakit pada bagian yang telah hilang
Â
andai saja waktu bisa berputar ulang
aku ingin pulang di mana ada pilihan ketika aku diminta tuk datang
kekota dimana engkau kutemukan, dan akan kubatalkan semua perjalanan ini
agar luka yang mengangga tidak kubiarkan
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H