Mohon tunggu...
Masdar
Masdar Mohon Tunggu... Guru - Matematika dikepala ku... Menulis tujuan ku

Menulis adalah kunci kesuksesan karena Tulisan adalah jembatan Ilmu 😎😍😁

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa atau Peserta Didik, Apakah Jadi Mahadidik ?

1 Desember 2019   14:30 Diperbarui: 1 Desember 2019   14:42 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sabtu (30/11) saya mengikuti kegiatan PKP pertama saya, dan saya baru tersadar ketika mendengar kata Peserta didik yang terasa sedikit asing ditelinga saya. 

Kata Peserta didik sudah dipatenkan beberapa tahun belakangan dan membuat saya berfikir kenapa jadi kata siswa dirubah menjadi peserta didik, itu semua membuat saya bertanya tanya bahkan saya sudah menduga yang macam macam kalau perubahan itu ingin menjadikan pemikiran negara ini menjadi tergolong ke ras atau agama tertentu dan ingin menghilangkan sipembuat kata siswa yang saya kira berasal dari bahas Arab. 

Siswa adalah...
Siswa adalah...

Namun ternyata saya salah besar karena dari beberapa sumber, kata siswa ternyata berasal dari bahasa Nenek Moyang di Negara kita namun hanya mengaitkan ke beberapa Agama saja, sehingga perubahan kata siswa menjadi peserta didik saya rasa sudah pas dan patut untuk dirubah karena bisa saja membuat generasi masa depan bangsa yang kritis tersalah menafsirkan, dan membuat kacau pemahaman.

Mari kita bahas asal muasal kata Maha dan siswa...

*Mahasiswa*

Betul adanya bahwa mahasiswa terbentuk dari kata maha dan siswa. Asal kata maha berasal dari bahasa Sansekerta dengan arti yang hampir sama dengan KBBI, yaitu 'sangat', 'besar', atau 'mulia'.

Sedangkan kata siswa --- menurut hasil yang ditemukan --- memiliki dua asal yang berbeda. Yang pertama, kata siswa merupakan serapan dari nama seorang dewa Trimurti dalam agama Hindu, yaitu Siwa. Dewa Siwa adalah dewa pelebur dan pemusnah yang tugasnya menghancurkan segala sesuatu yang telah usang dan tidak berkebaikkan lagi. Sekedar trivia, Ganesa adalah putra dari Siwa.

Asal kata siswa yang kedua adalah dari bahasa Jawa yaitu wasis. Wasis dalam bahasa Jawa adalah orang yang pandai. Maka siswa dimaknakan sebagai orang yang belum pandai, merasa tidak pandai, atau kurang berilmu. Secara sederhana, siswa adalah orang yang belum wasis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun