Ketika sabtu (30/11) saya mengikuti kegiatan PKP pertama saya, dan saya baru tersadar ketika mendengar kata Peserta didik yang terasa sedikit asing ditelinga saya.
Kata Peserta didik sudah dipatenkan beberapa tahun belakangan dan membuat saya berfikir kenapa jadi kata siswa dirubah menjadi peserta didik, itu semua membuat saya bertanya tanya bahkan saya sudah menduga yang macam macam kalau perubahan itu ingin menjadikan pemikiran negara ini menjadi tergolong ke ras atau agama tertentu dan ingin menghilangkan sipembuat kata siswa yang saya kira berasal dari bahas Arab.
Namun ternyata saya salah besar karena dari beberapa sumber, kata siswa ternyata berasal dari bahasa Nenek Moyang di Negara kita namun hanya mengaitkan ke beberapa Agama saja, sehingga perubahan kata siswa menjadi peserta didik saya rasa sudah pas dan patut untuk dirubah karena bisa saja membuat generasi masa depan bangsa yang kritis tersalah menafsirkan, dan membuat kacau pemahaman.
Mari kita bahas asal muasal kata Maha dan siswa...
Betul adanya bahwa mahasiswa terbentuk dari kata maha dan siswa. Asal kata maha berasal dari bahasa Sansekerta dengan arti yang hampir sama dengan KBBI, yaitu 'sangat', 'besar', atau 'mulia'.
Sedangkan kata siswa --- menurut hasil yang ditemukan --- memiliki dua asal yang berbeda. Yang pertama, kata siswa merupakan serapan dari nama seorang dewa Trimurti dalam agama Hindu, yaitu Siwa. Dewa Siwa adalah dewa pelebur dan pemusnah yang tugasnya menghancurkan segala sesuatu yang telah usang dan tidak berkebaikkan lagi. Sekedar trivia, Ganesa adalah putra dari Siwa.
Asal kata siswa yang kedua adalah dari bahasa Jawa yaitu wasis. Wasis dalam bahasa Jawa adalah orang yang pandai. Maka siswa dimaknakan sebagai orang yang belum pandai, merasa tidak pandai, atau kurang berilmu. Secara sederhana, siswa adalah orang yang belum wasis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H