Kondisi saat ini, kecanggihan alat digital semakin tak terbendung. Keberadaannya sudah menggerogoti pola pikir mahasiswa untuk tidak perlu lagi menulis. Sudah dicukupkan dengan raed and read berbagai story yang terpampang di  berbagai platform di sosial media.
Padahal melatih menulis dan mengasah otak dengan merangkai kata menjadi kalimat, berbentuk paragraf panjang, inilah sebenarnya rahasia besar yang tersimpan dibalik pelaksanaan ujian akhir. Tulislah apa yang kamu baca, jangan dibuang begitu saja.Â
Seorang mahasiswa yang mempersiapkan diri untuk ujian, membaca lembar demi lembar mata kuliah yang bertumpuk adalah usaha yang tidak banyak dilakukan oleh mahasiswa. Dengan mempersiapkan maka ia tahu apa yang seharusnya ia tulis. Bukan hanya sekedar mengisi lembar jawaban agar terisi.
Meskipun hanya sederet kata tapi jika dijadikan sebagai tirakat dalam ber ikhtiar maka dampaknya amazing. Mungkin akal manusia tak akan mampu mengukur betapa besarnya anugerah dari Allah atas dampak dari Jadda.
Dalam hidup harus rela untuk bersusah payah dahulu baru kemudian menikmati jerih payah kita. Masa muda dimana kita masih punya energi yang cukup, fikiran yang masih segar adalah masa yang tepat untuk melakukan segala usaha itu.
Tidak sedikit yang menggunakan masa mudanya untuk bersenang-senang dan mereka baru menyadari bahwa apa yang dilakukan telah merusak masa depannya. Ketika sadar sudah cukup terlambat.
Kalian yang berusaha keras, berdoa, dan tawakal secara balance (seimbang) maka insyaallah akan menghasilkan reward yang maksimal pula.
Bangkalan, Selasa, 18 Juli 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H