Mohon tunggu...
Miftahul Arifin
Miftahul Arifin Mohon Tunggu... lainnya -

Bekerja Untuk Keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Tentang, atau Semata Kepentingan Tak Penting Saja

27 April 2015   08:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Eksekusi!

Jika warga sendiri juga harus mati
mengapa harus dibela eksekusi mati di luar negeri
ini tentang martabat bangsa, ataukah semata kepentingan tak penting saja dengan dalih memberantas narkoba.

Jika tujuan berdasar subjek maka relativitas kebenaran akan semakin 'terang'
bentur kebenaran akan selalu datang. Antar bagian, kelompok atau personal, dengan ukuran yang tidak berdasar: ngambang.

Yang di eksekusi warga luar negri. Yang dieksekusi warga kita, oleh luar di luar negri. Luar-dalam sudah salah menurut hukum yang berlaku masing-masing. Mengapa harus saling membela dan saling ingin menyelamatkan warganya. Ini tentang kemanusiaan ataukah semata kepentingan tak penting saja dengan topeng bijaksana.

Eksekusi mati dianggap penting untuk memberantas narkoba. Eksekusi mati dianggap perlu bagi pembunuh sebagai taruhan, an Nafsu bin Nafsi. Kenapa harus ditunda- asal jangan sampai berhenti: kasihan yang sudah lebih dulu mati. Ini tentang hubungan diplomasi atau semata-mata sedang bercanda menjadi malaikat pencabut nyawa.

Ada yang membela, eksekusi mati melanggar hak asasi manusia: hak untuk hidup. Tapi dimana pembelaan hak penderita narkoba: hak sehat dan hak hidup nyaman. Ini tentang keadilan ataukah semata kepentingan tak penting saja?

Indonesia sepertinya terlalu menghargai hak tanpa tau bahwa haknya telah dirampas dan tak dihargai: kita dipancung saat tidur dan kita sudah mati setelah terbangun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun