Dalam konsep multikulturalisme sebenarnya tidak beda jauh dengan pluralisme yang mengartikan bahwa pengenalan dan perbedaan dalam bergama dua kata tersebut bahkan sering disangkut pautkan dalam mengaplikasikannya didalam kehidupan yaitu bagaimana cara mengapresiasi dan menghargai berbagai perbedaan yang didasarkan kepada pendekatan multikulturalisme, karena perbedaan pendapat atau paham sesuatu tidak menjadi penentu pemisahan suatu bangsa, tetapi diharapkan menjadi pelengkap akan kebergaman bangsa, suku, ras dan budaya yang terikat dan perekat dalam negara, masyarkat multikulturalisme dicirikan orang-orang yang dari berbagai kebangsaan yang hidup dalam suatu keelompok atau golongan yang sama.Â
Dalam kelompok tersebut mempertahankan warisan, berbagai cara hidup, bahasa, seni, tradisi,perayaan-perayaan atau acara adat istiadat, ras dan juga etnis. Multikulturalisme adalah respon terhadap fakta dari pluralisme budaya kepada kelompok budaya atas pengucilan, deskriminasi, dan juga penindasan-penindasan terhadap kelompok minoritas.Â
Di Indonesia pelaksanaan pluralisme dan multikulturalisme yang menitikberakanpada daerah, etnis dan tradisi, iman dan toleransi, masalah itu adalah seperti menjaga keamanan ekonomi dan keamanan budaya setiap daerah, yang akan memeberikan solusi pada konflik didaerah tersebut, atau seyogyanya meminimalisirkan kemungkinan konflik secara signifikan, yaitu diantaranya untuk pencegahan konflik budaya adalah dengan melakukan dialog antar budaya, untuk itu dalam menghadapi masyarakat yang seperti itu pemerintah dalam programnya memberikan kesempatan berfikir secara protektif dalam artian terbuka dalam berfikir apalagi dilingkungan yang minoritas karean dapat trjadi deskriminasi kelompok dan golongan. Nilai-nilai yang didapat dari multikulituralisme adalah
- Nilai Inklusif (terbuka) yaiut nilai yang memandang bahwa kebenaran yang dianut oleh suatu kelompok, dianut juga oleh kelompok lain
- Nilai Mendahulukan Dialog (Aktif) Dengan dialog, pemahaman yang berbeda tentang suatu hal yang dimiliki masing-masing kelompok yang berbeda dapat saling diperdalam tanpa merugikan masing-masing pihak
- Nilai Kemanusiaan (Humanis) Kemanusiaan manusia pada dasarnya adalah pengakuan akan pluralitas, heterogenitas, dan keragaman manusia itu sendiri. Keragaman itu bisa berupa ideologi, agama, paradigma, suku bangsa, pola pikir, kebutuhan, tingkat ekonomi, dan sebagainya
- Nilai Toleransi Dalam hidup bermasyarakat, toleransi dipahami sebagai perwujudan mengakui dan menghormati hak-hak asasi manusia. Kebebasan berkeyakinan dalam arti tidak adanya paksaan dalam hal bergama, berpikir, berpendapat, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H