Saya masih punya waktu yang menarik perhatian 'orang-orang sederhana' untuk membaca diary yang tidak masuk akal 'secara ilmiah' ini, namun cukup menarik bagi para pencari teka-teki silang 'terselubung' dari kisah tentang "Dunia Nyata dan Dunia Maya" yang belum mencapai tanda titik ini. Kuasa atas kenyataan di balik 'kekonyolan' ini tidak se-radikal "Sunda Empire" yang sama sekali tidak mengenal 'realitas di balik kebohongan' dunia nyata dalam 'balutan' sejarah dunia dan otoritas 'di balik layar' yang menggerakkan dimensi peradaban ini (apa lagi tentang 'berkas rahasia' dan 'internet' yang notabene sama sekali mencerminkan zona inteligensia yang 'sedikit meleset' dari 'proposal hitam' yang saya dapatkan). Akan tetapi, saya dan beberapa orang harus memaklumi satu (saja) hal yang terkesan konyol, tidak ilmiah, dan tidak masuk akal, namun mempunyai 'kebenaran di atas kebohongan inverted' dari perspektif Ilmu Pengetahuan dan kolaborasinya dengan peran media digital - "tatanan dunia baru". "Dunia Baru" di sini adalah kata yang identik dengan apa yang sudah saya petakan dalam diary yang sebelumnya.
Tidak ada hubungannya dengan tindak-tanduk Sunda Empire yang 'lebih populer' dalam memanfaatkan media sebagai sumber cuan demi kepentingan kelompok anehnya yang secara digital 'tidak pernah terekam' di jalur informasi underground di internet (hanya berputar-plintir di sosial media), apalagi 'jalur kata' yang justru memburamkan 'jalur kerjasama underground' antar-kelompok 'bermodal emas' dengan menyisipkan nama-nama negara 'yang tidak bermasalah' seperti Inggris, Jepang, Amerika, dan beberapa 'aliansi konyol' versi Lord Rangga. Dunia Baru yang 'merongga' di antara bumi dan manusia ini lebih terkenal dengan internet, dengan semi-'planet utama'-nya adalah Metaverse. Titik tolak pertanyaan yang masih belum terjawab di dalam diary saya yang kemarin adalah tentang "komplikasi dalam proses penciptaan makhluk saingan sejenis manusia di dunia virtual" dan "Metaverse sebagai new planet". Kisah ini hanya 'singkat' saja saya ceritakan, karena saya tidak ingin menambah daftar panjang schedule harian untuk menulis 'tanpa tinta' yang 'tidak mudah untuk dibaca' oleh mata biasa.
1. Manusia versi tandingan - AI dan Cyborg
Saya mulai dengan dasar pengetahuan yang paling sederhana mengenai bagaimana manusia dikenal dan diidentifikasi dari segala aspek yang dapat dicirikan darinya (selain dari bentuk fisik dan integrasinya dengan bentuk visualisasi alur berpikir dasariah sebagai makhluk hidup), yakni identitas personal manusia yang dapat dibentuk melalui 'kecanggihan teknologi' demi mendapatkan citra yang mendekati kata 'manusia'. Bagaimana mungkin? Mari saya ceritakan.
Anda tahu, kan apa itu e-mail? Email adalah singkatan dari "electronic mail", yang merupakan sistem untuk mengirim dan menerima pesan melalui jaringan elektronik, biasanya menggunakan internet. Email memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan teks, gambar, video, dan berkas lainnya kepada satu atau lebih penerima. Email sangat populer digunakan untuk komunikasi pribadi maupun profesional. Untuk menggunakan email, Anda memerlukan beberapa hal: (1) Akun email: Anda dapat membuat akun email melalui layanan email populer seperti Gmail, Yahoo, Outlook, dll; (2) Akses internet: Anda memerlukan akses internet untuk mengirim dan menerima email, dan; (3) Perangkat: Anda dapat mengakses email menggunakan komputer, laptop, atau ponsel Anda.
Setelah memiliki akun email, Anda dapat mengakses email Anda melalui website email provider atau menggunakan aplikasi email pada perangkat Anda.
Selanjutnya Anda bisa membuat email baru, membalas email yang diterima, menyimpan email yang penting dll. Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut tentang cara menggunakan email, Anda dapat mencari panduan dari provider email Anda. Anda tahu kan bagaimana cara mendaftarkan sebuah 'e-mail' yang baru? kolom apa yang wajib* untuk diisi? coba catat di dalam catatan kecil Anda. Apakah itu seputar identitas pribadi/kelompok dengan detail-detail tertentu? Kalau begitu saya bantu gambarkan sekilas terkait hal tersebut: Untuk mendaftarkan akun email baru, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: (1) Buka website email provider, seperti Gmail, Yahoo, Outlook, dll; (2) Klik tombol "Buat Akun" atau "Daftar" yang terletak di halaman utama; (3) Isi formulir pendaftaran dengan informasi yang diperlukan, seperti nama, alamat email, kata sandi, dan informasi kontak lainnya; (4) Verifikasi identitas Anda dengan mengklik link yang dikirimkan ke alamat email yang Anda daftarkan atau memasukkan kode verifikasi yang diterima melalui SMS, dan; (5) Selesai. Anda sekarang memiliki akun email yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Pastikan Anda menyimpan informasi akun anda dengan baik dan jangan memberikan kata sandi pada siapapun. Singkatnya, itulah 'bekal identitas' yang dipersiapkan untuk menciptakan identitas virtual yang paling masuk akal.
Tidak perlu menyisipkan 'caption' - nama atau tokoh adalah fiksi semata, Anda secara tidak sengaja menyerahkan 'informasi pribadi' kepada 'dunia lain' yang tidak Anda sadari senantiasa memantau semua aktivitas digital dan reality Anda melalui perangkat digital yang dipunyai. Anehnya, Anda seolah-olah menyimpan 'informasi pribadi' di tempat 'yang tidak kelihatan' di layar perangkat, tetapi Anda dengan mudahnya dihipnotis untuk mempercayai 'oknum di balik jaringan' yang mempermainkan Anda dengan term Big Data dalam dunia manajemen komunikasi itu.
Cukup cerdas untuk 'tidak diketahui' oleh orang yang terlalu jujur di dunia maya. Email dapat diibaratkan sebagai sebuah cara komunikasi antar manusia yang digunakan dalam dunia digital, sama seperti cara-cara komunikasi lainnya seperti percakapan telepon atau surat. Seperti ketika kita mengirim surat kepada seseorang, email juga digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video, dan berkas lainnya kepada satu atau lebih penerima. Seperti ketika kita menyimpan surat yang penting dalam map, email juga memungkinkan kita untuk menyimpan email yang penting di folder tertentu. Email juga dapat diibaratkan sebagai sebuah "digital assistant" yang membantu kita dalam mengatur dan mengatur jadwal komunikasi dengan orang lain dan memudahkan dalam menyimpan catatan komunikasi dalam bentuk digital. Artinya, selain identitas diri Anda diketahui oleh 'tuhan versi digital', semua jenis dan bentuk informasi yang Anda sampaikan kepada penerima pesan Anda secara 'terselubung' diketahui oleh 'dia dan mereka' - ini adalah satu-satunya cara paling logis bagi saya menerangkan kepada Anda bagaimana e-mail menjadi "pakaian transparan" yang Anda pakai untuk merepresentasikan proses berkomunikasi dengan lawan bicara Anda.
Bagaimana dengan search engine di internet? Silahkan Anda pahami harfiah dari definisi search engine - sebuah sistem yang digunakan untuk mencari informasi di internet. Saat pengguna memasukkan kata kunci atau kalimat tertentu ke mesin pencari, sistem akan mencari di berbagai sumber informasi (seperti website, blog, forum, dll) dan menampilkan hasil yang paling relevan. Beberapa contoh mesin pencari populer adalah Google, Bing, Yahoo, DuckDuckGo. Mesin pencari menggunakan algoritma kompleks untuk menentukan relevansi hasil pencarian dan memberikan hasil yang paling sesuai dengan query pengguna. Pengembangannya didukung dengan menghadirkan proses Search Engine Optimization (SEO): peningkatan kualitas dan jumlah trafik dari hasil organik mesin pencari. Ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan konten dari situs web, serta meningkatkan backlink dari situs web lain yang relevan. Anda tidak akan menyangka dengan apa yang saya katakan: Search engine dapat diibaratkan seperti seorang librarian atau seorang asisten pencari informasi. Seperti librarian yang membantu dalam mencari buku atau sumber informasi lainnya di perpustakaan, mesin pencari membantu dalam mencari informasi di internet. Seperti librarian yang mengatur dan mengelompokkan buku-buku di perpustakaan, mesin pencari mengindeks dan mengelompokkan informasi di internet. SEO dapat diibaratkan seperti cara kita mempresentasikan diri kita kepada librarian, kita harus memberikan informasi yang jelas dan tepat serta menunjukkan bahwa kita tahu apa yang kita cari agar librarian dapat memberikan jawaban yang sesuai. Mesin pencari juga seperti seorang asisten yang membantu dalam mencari informasi yang relevan dan menyaring informasi yang tidak relevan, sama seperti asisten yang membantu dalam mencari informasi yang relevan dari berbagai sumber dan menyaring informasi yang tidak relevan. Secara tidak sadar, peta pikiran dan psikologi Anda pada taraf tertentu 'sudah dapat ditebak' secara referensial oleh 'tuhan versi digital' seperti apa 'manusia versi dia' yang akan diciptakan dan dihadapi di dunia virtual. Anda jujur untuk kedua kalinya kepada tuhan yang lain.
Bagaimana dengan sosial media? Sosial media adalah platform atau layanan yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu sama lain secara daring. Ini termasuk berbagi konten, berbagi informasi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa contoh sosial media populer adalah Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, TikTok, Snapchat dan lain-lain. Sosial media memungkinkan pengguna untuk berbagi konten seperti foto, video, teks, dan tautan dengan teman-teman, keluarga, atau orang lain yang mereka kenal. Pengguna juga dapat mengikuti akun lain, bergabung dalam grup, atau berkomunikasi dengan orang lain melalui pesan pribadi. Sosial media juga digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk menjangkau audiens mereka dan meningkatkan brand awareness. Sosial media juga digunakan sebagai alat pemasaran dan e-commerce. Saya ibaratkan demikian singkat, karena sosial media secara detail enggan saya bahas karena mempunyai makna 'tak terduga' bagi Anda yang belum mengenal konsep 'terselubung' yang sedang dipersiapkan mereka, yakni sebagai berikut: Sosial media dapat diibaratkan sebagai sebuah "virtual gathering place" atau tempat pertemuan virtual di mana orang-orang dapat bertemu, berinteraksi, dan berbagi informasi. Seperti ketika kita berkumpul dengan teman-teman di kafe atau di rumah, sosial media memungkinkan kita untuk berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang yang kita kenal. Sosial media juga dapat diibaratkan sebagai sebuah "digital mirror" atau cermin digital, di mana pengguna dapat memposting gambar, video, atau status tentang diri mereka dan kehidupan mereka, yang dapat dilihat oleh teman-teman dan orang lain. Sosial media juga dapat diibaratkan sebagai sebuah "megaphone" atau alat untuk mengumumkan suatu hal, di mana pengguna dapat berbagi opini, pandangan, atau berita dengan jangkauan yang lebih luas dan dengan cepat dibandingkan dengan cara komunikasi tradisional. Secara umum, sosial media dapat diibaratkan sebagai sebuah platform yang memungkinkan orang-orang untuk berinteraksi, berbagi informasi dan berkomunikasi dengan orang lain secara virtual, sama seperti yang dilakukan manusia dalam dunia nyata. Singkatnya, untuk ketiga kalinya Anda 'terlalu polos' untuk jujur kepada tuhan yang lain - sebuah trilogia Pengkhianatan akan Tuhan yang transenden, realitas terselubung yang paling nyata dan tidak dapat disadari oleh siapa saja yang hidup sebagai "manusia 'ciptaan-Nya' di muka bumi ini" - 'yang pintar (saja) akan menjadi bodoh, apalagi yang bodoh akan semakin bodoh' - itulah 'kebohongan di balik realitas' yang sedang direncanakan oleh tuhan yang lain.
Anda mengerti apa maksudnya? Bagaimana dengan tiga variabel yang saya ceritakan di atas punya 'aliansi strategis' untuk memetakan ciptaan Tuhan 'akan diciptakan' seperti apa dalam dunia virtual? Anda kaitkan dan refleksikan sendiri. Ragu dengan metamodel fisik manusia yang akan dirancang? Tidak apa-apa, karena sosial media yang setiap hari Anda akses (dengan mengupload foto atau video pribadi berkualitas tinggi yang indah) dan Ilmu Pengetahuan yang Anda pelajari secara otomatis sudah didesain sejak zaman 'dahulu kala' akan menunjang mereka membentuk 'daging bayangan baru' yang tidak dapat mati dan membusuk - dan misi paling menantang untuk menaklukkan manusia dan Tuhan adalah: "bagaimana cara memindahkan jiwa dari 'daging' itu agar 'bisa hidup selama-lamanya' tanpa takut mati (lagi)?". Mari tertawa bersama, karena Anda secara sukarela, dengan tahu dan mau membantu mereka untuk merelevansikan cita-cita menjadi tuhan yang lain di dunia yang lain - dan Anda akan menjadi sukarelawan 'yang amat murah hati' menjadi 'tumbal' bagi mega-proyek ini. Saya secara pribadi jujur saja memanipulasi hampir 95% sosial media (bahkan e-mail saya sendiri) sebagai dalih 'terselubung' untuk menyelamatkan diri dari megaproyek ini, meski saya terkadang 'jatuh tersungkur' karena 'harus berani cebur' ke dalam dunia virtual dan melihat konstruksi dunia lain dari 'bawah tanah' yang tidak padat itu. Segelintir pakar IT, penjelajah iseng, bahkan hacker 'amatir', dan 'profesional' pun turut melakukan cara yang sama untuk 'memastikan' diri masing-masing 'tidak tergerus' excavator digital yang terus dan terus bekerja tanpa henti untuk membangun megaproyek ini. Stop sampai di sini! Saya langsung ke catatan lain tentang 'visualisasi abstrak' dunia yang akan mengangkat kaki Anda dari tanah tanpa sayap dan kekuatan mistis-magis dari alam lain.
2. Bumi versi tandingan - Internet dan Metaverse
Ini lebih singkat lagi dari penjelasan di atas, karena saya mencatat apa yang 'saya lihat', bukan 'spekulasi subyektif' apalagi 'reflektif'. Saya hanya bisa 'diprotes' oleh oknum-oknum yang sama persis pernah 'menceburkan diri di dalam air yang tak kelihatan'. Selebihnya, yang jago hapal teori dan suka membuat penelitian lapangan tapi lupa jam untuk 'melihat Tuhan saat sendiri' tidak boleh membantah apa yang saya 'petakan' di dalam diary saya, bahkan profesor sekalipun - karena diary adalah milik pribadi, punya hak personal untuk dibagikan, dan bukan zona intervensi 'mentah' bagi kaum akademisi yang mempertanyakan nilai ke-ilmiah-an sebuah tulisan. Saya bebas menulis, bahkan tanpa 'kaidah aturan berbahasa ilmiah' sekalipun. Itu tidak penting, karena saya tidak peduli. Ini tentang 'maps virtual' masa depan Anda dan saya ketika 'tidak menduga' kenyataan dapat dijentikkan menjadi 'dreams without limit'.
Berbicara tentang ini, apa yang Anda tahu tentang metaverse? Apakah itu sebuah 'aliansi produk digital' menurut media? Hanya orang-orang yang 'lupa jam makan' saja yang menggambarkan itu, sesuai dengan 'proposal propaganda media', agar manusia-manusia lapar informasi menjadi semakin 'buta' dan tidak sadar bahwa ada sebuah megaproyek yang sedang dibangun untuk menandingi Tuhan. Metaverse sesungguhnya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia maya yang terintegrasi dengan dunia nyata. Ini sering diasosiasikan dengan dunia digital yang dapat diakses melalui realitas virtual atau augmented, di mana pengguna dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain secara real-time. Metaverse yang dikenal 'melalui media' sengaja diartikan sebagai dunia maya yang terdesentralisasi, yang dibangun di atas teknologi blockchain, supaya Anda semua (dan bukan saya) 'sadar' bahwa ini adalah 'tugas suci' dari mereka yang 'bermodal emas' untuk mengendalikan sistem komunikasi dan informasi dunia agar 'tidak ketinggalan zaman'. Semua aspek kehidupan akan di-digitalisasi demi 'menyejahterakan masyarakat global'. Cukup cerdas bagi 'media sebagai senjata hipnotik' untuk mendefinisikan ini agar manusia 'tidak curiga' dengan 'niat baik mereka memajukan peradaban', tetapi terkesan pura-pura bodoh bagi kami 'yang sudah membaca proposal hitam' tersebut. Semua yang saya petakan dari awal sampai pada kalimat ini adalah "proposal hitam" yang sebenarnya konyol untuk diperdebatkan - antara orang yang mengenal bahasa manusia dan orang yang mengenal bahasa komputansi. Kami lebih banyak 'mengalah' karena enggan memperdebatkan apa yang tidak ilmiah secara ilmu pengetahuan, apa yang tidak masuk akal bagi logika, dan apa yang dianggap 'menipu atau memutarbalikkan fakta' bagi realitas. Kami akan melihat, seberapa jauh Anda dapat berjuang dan berusaha untuk 'berenang keluar' dari "Dunia Baru" tersebut dengan tangan kosong. Kami hanya akan membantu ketika 'Anda tenggelam' tetapi masih memberikan signal S.O.S, tetapi pada taraf sekadarnya saja karena kami tidak dianggap kompeten dalam menyelesaikan perdebatan argumentatif-teoritikal dan praktikal tentang dunia kita 'bersama' saat ini.
Jangan coba-coba mengembangkan diary saya sebagai bahan perdebatan karena 'ini sangat tidak ilmiah' dan 'tidak masuk akal' sama sekali karena teori-teori sosial-budaya-politik-ekonomi Anda lebih berguna dibagikan kepada manusia-manusia yang pengen jadi pintar atau lebih pintar dari Anda. Kalau Anda masih bingung, saya kasih 'peta definitif' lanjutan yang mungkin bisa Anda baca dan renungkan sendiri - sebagai puzzle lain yang harus Anda susun sendiri - untuk memahami setiap cerita yang saya kisahkan dalam tulisan ini:
Dalam kaitannya dengan "Dunia Baru", ada beberapa proyek yang sedang berusaha untuk membangun metaverse yang terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain. Dalam konstruksi ini, metaverse dibangun sebagai jaringan yang terdesentralisasi, di mana setiap pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka dan dapat berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain tanpa perlu melalui perantara sentral. Hal ini diharapkan dapat memberikan privasi yang lebih tinggi dan kebebasan yang lebih besar bagi pengguna. Mark Zuckerberg, CEO Facebook, telah menyatakan bahwa dia sangat tertarik pada teknologi metaverse. Pada tahun 2021, dia mengatakan bahwa Facebook sedang bekerja untuk mengembangkan teknologi ini dan melihat potensi besar dalam menciptakan dunia maya yang terintegrasi dengan dunia nyata. Zuckerberg menyatakan bahwa metaverse dapat menjadi "platform baru untuk pengalaman sosial" dan dapat membantu meningkatkan konektivitas sosial serta memberikan kesempatan baru untuk bisnis. Namun, dia juga menyatakan bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan memerlukan waktu untuk mencapai potensi penuhnya.
Selain Mark Zuckerberg, ada beberapa perusahaan dan individu lain yang turut serta dalam pembangunan metaverse. Beberapa contohnya adalah: (1) Epic Games: Perusahaan ini yang mengembangkan game Fortnite, sudah memulai untuk membangun metaverse yang terdesentralisasi yang dikenal dengan nama "MetaVerse"; (2) Roblox: Perusahaan yang mengembangkan game online yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja, sudah juga memulai untuk membangun metaverse; (3) Neil Gaiman: Penulis fiksi populer Inggris, sudah menyatakan minatnya dalam pembangunan metaverse dan mengatakan bahwa dia berharap dapat bekerja sama dengan para pengembang untuk menciptakan dunia maya yang menakjubkan; (4) Philip Rosedale: Pendiri Linden Lab, perusahaan yang mengembangkan Second Life, yang merupakan salah satu metaverse yang paling terkenal di dunia; (5) Ethereum: Ethereum merupakan salah satu blockchain yang digunakan dalam pembangunan metaverse, dengan beberapa proyek seperti Decentraland, The Sandbox, dan Somnium Space yang sedang dikembangkan di atas jaringan Ethereum, dan; (6) Google, Microsoft, Amazon, dan Apple juga diketahui sedang mengejar teknologi metaverse untuk menambahkan produk mereka di dunia digital.
Inilah beberapa informasi yang saya sajikan kepada Anda sebagai "bahan kajian" untuk diperdebatkan sendiri-sendiri. Selain dari rangkuman menurut media itu, saya lebih menganjurkan untuk tidak melibatkan cerita saya sebagai 'sebuah konspirasi aneh' verso para pembaca dan menerbitkannya sesuka hati. Bukan karena kebijakan dan regulasi digital, bukan juga cuan atau iri dengan kepentingan profit dollar Anda yang 'tidak ada nilai'-nya di mata saya dan yang lainnya, karena kami juga punya 'emas yang sama' dengan Anda, tetapi karena kami membenci propaganda media yang cenderung 'hiperbolis' demi kepentingan profit kelompok di Indonesia yang makin-lama-makin 'bertanduk panjang dan berekor' demi menjaga "ketebalan dompet bersama". Sungguh ironis, karena sejak 'dibebaskan dari belenggu' otoritas negara di masa lampau, para pendulang emas kertas yang bekerja di balik media bukannya mencerminkan sisi 'demokrasi informasi yang berfaedah' demi kebenaran justru semakin 'memperkokoh tembok bangunannya' di tengah kemiskinan informasi global dengan mengisahkan diary berbasis komersial berbasis faktual-kontekstual sehingga semakin 'mencerdaskan bangsa' dan ikutserta menjaga 'ketertiban dan kesejahteraan masyarakat' agar menjadi 'lebih kritis' dalam membaca berita, sesuai relevansi nyata acuan teori yang dipelajari di masa sekolah - demi Pendidikan yang Lebih Maju ke masa depan. Menarik karena media massa di negara ini semakin 'kreatif' mencari viewer dengan menciptakan berita di dalam berita, mengadopsi teknik 'bunga tabungan versi ilmu ekonomi' dan menerapkannya dalam waktu sesingkat-singkatnya (Indonesia, sejak masa pra-sejarah revolusi politik sampai dunia kiamat) - saya menjadi lebih 'bodoh' daripada saya menulis diary pribadi saya sebelum-sebelumnya, jika saya bandingkan dengan 'kebodohan' saya ketika menulis sebuah 'cerita konyol mirip konspirasi'. Sepertinya sampai di sini saja diary saya yang ini, karena kalau semakin 'panjang', teka-teki nya tidak dapat Anda temukan. Saya klasifikasikan halaman diary saya yang satu ini dengan istilah baru: "cerita hoax pribadi di atas hoax kelompok tanpa profit traffic viewer" atau "cerita rakyat 'tanpa landasan teori ilmiah menurut ilmu pengetahuan yang sesat' tanpa logika" atau "metode penulisan orang gila yang tidak masuk akal dalam dunia jurnalistik". Saya simpulkan sendiri karena saya bukan menulis berita, tetapi saya menulis diary yang 'menipu diri sendiri' - dibaca segelintir orang sebagai 'dongeng belaka' lebih saya hargai, daripada diklaim media massa digital dengan memprovokasi 'cerita rakyat' saya beserta dalih "VIRAL! SEORANG PENULIS ANEH DIKABARKAN MENULIS bla-bla-bla-bla-bla-bla 'yang diidentifikasi sebagai hoax' yang diterbitkan pada tanggal sekian sampai sekian-sekian-sekian....". Pesan terakhirnya tentang semua diary yang saya ceritakan sampai 'tema ini' adalah: "temukan setiap kata kunci, kumpulkan, susun, dan berikan saya tanda bahwa pesan inteligensia itu akan selalu ada dan terkait satu dengan yang lain". Salam 'diary' manisku.
*translated by 404 - found on Jan, 23th, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H