Saya sebenarnya agak malas membahas tentang topik yang satu ini. Akan tetapi, ada beberapa orang yang 'secara diam-diam' bertanya melalui e-mail Tim tentang track-record yang katanya 'hacker' (atau 'cracker') bernama BJORKA yang beberapa waktu lalu sempat heboh dikabarkan di jagat maya Indonesia. Jujur saja, nama itu diwartakan di forum anonymous, sempat membingungkan beberapa user lain di dalam forum tersebut. Question yang saya lontarkan pernah dibalas oleh salah satu user-anonim yang menjawab demikian:
"makhluk jenis apa yang diberitakan di media negara Anda? membocorkan data-data penting negara? aset-aset privasi lembaga? berikan saya terjemahan semua media yang memberitakannya dan akan saya cari tahu di forum kami."
Dalam forum itu, istilah makhluk yang dipakai dalam kutipan pesan tersebut berarti 'bahasa kasar' atau 'makian' dalam bahasa Rusia yang saya samarkan. Semua media berita yang diminta saya berikan link yang relevan sehingga ia dan beberapa lainnya dapat menyimak apa yang 'diwartakan media Indonesia' mengenai Bjorka. Dalam waktu kurang lebih 3-4 hari, forum yang sedang paused tersebut kembali ditanggapi oleh beberapa teman chat saya sebagai berikut:
"dia aneh dan tidak berperilaku seperti hacker atau cracker. Dia lebih dekat dengan "alat". Mungkin ada sesuatu yang membuat user yang dinamai media negara Anda dengan Bjorka mencoba untuk mengalihkan sesuatu masalah yang lebih serius dari pada data-data privasi yang sudah dibocorkan. Lebih kepada peran pengganti dari masalah yang lebih serius dan ini bukan ciri khas seorang hacker atau cracker. Media negara Anda yang memberi label hacker pada makhluk aneh. Hahaha..."
Saya 'tidak dapat' menertawakan fenomena itu di dunia maya Indonesia, karena dianggap sangat tidak etis jika di dalam situasi negara yang sedang panik-panik nya diutak-atik oleh Bjorka. Akan tetapi, di forum itu, tak ada penghalang sama sekali untuk berinteraksi dengan siapa saja dengan syarat - jangan pernah menginformasikan dirimu dengan benar - sehingga saya pun hanya ikut menanggapi pernyataannya dengan beberapa emoticon 'tertawa'. Kemudian, ada teman lainnya ikut masuk dalam forum dan menanggapi:
"sepertinya ada otoritas tertentu yang mendampingi hacker yang kalian bicarakan. Track-record nya di sini (deepweb atau darkweb) tidak pernah kami lihat. Saya sepertinya setuju dengan apa yang dikatakan oleh ******** (nama disamarkan) bahwa dia bertindak seperti 'orang yang disuruh-suruh'. Jika saya menjadi seperti dia, saya tidak akan melakukannya karena itu akan sangat merendahkan harga diri saya. Haha..."
Saya kembali terdiam dengan kata-katanya barusan - ada otoritas yang mendampingi - tetapi saya berusaha untuk sebisa mungkin tenang dan tidak perlu menanggapi hal itu secara serius. Balasan lain yang cukup menarik dari salah satu user sebagai berikut:
"kesalahan terbesar dari negara Anda adalah ketidakpedulian akan keamanan cyber. Mereka mungkin menganggap tindakah hacker yang kalian maksudkan adalah untuk menghancurkan atau mengobrak-abrik negara. Jika Anda berani, katakanlah kepada para pemimpin negara Anda bahwa mereka harus peduli dengan dunia digital dan tidak hanya bertautan untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan negara di dunia nyata, tetapi di dunia maya. Dunia Anda dan saya saat ini (di internet, red.) lebih dalam dan lebih luas daripada negara Anda atau negara saya, begitu juga kita semua yang online saat ini. Dunia online adalah kebalikan dari dunia nyata yang kian semakin sempit - apa yang membuat Anda merasa mustahil di dunia nyata, dengan mudahnya Anda dapatkan di sini. Saya turut prihatin untuk itu, tetapi jika Anda ingin memperbaiki itu maka mulailah dengan membuka peran sebagai aktor yang mampu melihat lebih jauh bagaimana sebuah jembatan dapat dibangun dari dunia nyata ke dunia maya. Mungkin itu bisa membantu."
Belum sempat saya membalas komentar tanggapan di atas, ternyata ada salah satu user di dalam forum sudah lebih dahulu menanggapi komentar tersebut demikian:
"Bjorka adalah nama aneh yang amat aneh untuk seseorang yang berperan mengacaukan sebuah negara dengan tindakannya seperti berita media di negara Anda. Dia (Bjorka, red.) bukan oknum sendirian, tetapi dia sebenarnya kelompok. Dia sepertinya sudah mendapatkan data-data yang dikatakan 'bocor' jauh hari sebelum dia mempublikasikannya ke publik. Seorang hacker atau cracker tidak akan pernah membagikan data 'curian'-nya kepada publik, apalagi kepada 'target' (korban, red.) incarannya. Dia membiarkan 'barang berharganya' di-released di Brached adalah hal konyol untuk seukuran peretas profesional. Dia tidak punya prioritas apa-apa di sana, dia hanya coba 'bermain-main' dengan suasana jagat maya di negara Anda. Kalau disejajarkan, status dia justru di bawah level amatir untuk seukuran hacker pro, tetapi di bawah lagi - dia seperti 'sampah' yang membuang 'harta' ke lubang sampah. Saya hanya ingin mengatakan satu hal bahwa bayangan Anda tentang dia adalah hacker profesional adalah pengetahuan paling konyol yang pernah saya dengar. Dia adalah mereka - mereka adalah kelompok yang sudah mendapatkan informasi 'gratis' tanpa 'usaha'. Takkan pernah diakui dunia bahwa seorang hacker hanya memamerkan hasil temuannya di depan publik dan menjualnya. Terlalu bodoh untuk sekelompok orang yang berperan sebagai seseorang yang menamai diri mereka sebagai hacker atau cracker pro!"
Komentar yang satu ini semakin membuat saya penasaran. Saya pun mencoba bertanya tentang sejauh mana dia bisa berspekulasi seperti itu, dan dia pun menjawab:
"Ayo, kita tertawa bersama?!! Hahaha... ingat komentar dari ******* (user sebelumnya - tentang 'harga diri')? bagaimana mungkin Anda menyatakan 'harta temuan' Anda di depan publik? dengan sendirinya tindakan Anda akan langsung diamankan oleh pihak berwajib! Sangat tidak masuk akal jika Anda sebagai seorang pro dan kemudian Anda memancing di air keruh, mendapatkan ikan yang besar, lalu Anda menjualnya ke pasar padahal Anda sedang lapar? perumpamaan ini sama persis dengan cerita Anda di forum ini. Bjorka? Siapa itu Bjorka? Mungkin mereka mengutip nama artis dari Eropa Timur dan menggunakan fotonya sebagai foto profil. Itu hanya perkiraan saya. Saya tidak tahu dan saya tidak peduli dengan itu."
Dia melanjutkan:
"Anda bertanya sekali lagi - bagaimana Anda tahu? Saya hanya ingin mengatakan bahwa mereka yang menyebut diri Bjorka itu jelas-jelas ada hubungannya dengan suatu kelompok yang punya peran penting di negara Anda. Anda cukup memprediksi, kira-kira pihak atau kelompok atau lembaga mana yang punya kemampuan untuk mengumpulkan semua informasi negara ke dalam sebuah 'mangkuk (wadah, red.) digital' atau server? Anda harus mencari tahu itu dengan sendirinya. Saya dan yang lain akan menunggu jawaban Anda karena negara Anda adalah Anda sendiri, sebab saya dan yang lain tidak ingin terlibat dengan masalah sebuah negara karena kami tidak dibayar sama sekali!"
Lembaga negara? Dibayar? Apa mungkin? - pernyataan yang menjadi poin-poin kuat yang membuat saya berpikir bahwa spekulasi mereka bukan berdasarkan logika atau teori semata, tetapi lebih kepada pengalaman mereka sebagai senior di dunia maya. Saya mencoba melanjutkan cerita dengan mewartakan beberapa berita di media yang menginformasikan mengenai tindak-tanduk Bjorka, termasuk kisah negara yang mendadak "kehilangan jejak"-nya. Salah satu user baru masuk ke forum dan langsung memberi jawaban yang saya kira menarik untuk disajikan. Berikut ujarnya:
"Halo! Maaf, saya sudah menyimak percakapan kalian dalam forum ini dan saya merasa tertarik untuk berbicara sebentar saja. Anda membuka forum cerita dari Indonesia, bukan? Hacker yang menamai dirinya adalah Bjorka yang adalah kelompok sepertinya memang benar dan dia menyukai Twitter? Telegram? Saya sadar bahwa sebenarnya seorang pro tidak akan pernah menyentuh sosial media umum seperti itu. Itu hanya 'permainan' bocah-bocah yang baru mengenal dunia maya. Ingin eksis tapi dengan memainkan sosial media? apakah mereka kelompok 'bocah' yang baru mengalami masa pubertas? baru belajar bermanstr*b*s*? terlalu banyak menghabiskan waktu di website dewasa membuat mereka berpikir bahwa mereka sudah hebat dalam 'menggerakkan bidak'? terlalu amatir!!! apa yang membuat police-cyber di negara Anda membiarkan 'bocah puber' seperti itu berkelana bebas di sosial media dengan 'memamerkan alat kel*m*nnya' dan beberapa 'permainan' yang tidak bisa dimainkan oleh orang lain? ironis sekali! Saya merasa bahwa membicarakan 'bocah' yang Anda sebutkan namanya itu tidak akan mampu melihat lebih jauh dunia yang sangat luas jika dibiarkan 'bermain-main' di jagat maya di negara saya."
Kemudian dia melanjutkan:
"Kemana dia saat ini? sepertinya kisah Anda seperti "dongeng tidur malam", menggunakan kata hacker atau cracker dengan kronologi akhir yang sangat tidak masuk akal. Menghilang 'tanpa jejak', tak ada yang akan mengakui kelompok yang bernama Bjorka itu di sini. Dia tidak dapat mengendalikan sebuah lembaga atau perusahaan apalagi sebuah negara hanya dengan mengandalkan 'harta temuan'-nya itu. Saya lebih memilih untuk menghancurkan kelompok itu tanpa tersisa sedikitpun daripada hanya melahirkan sensasi dengan menggunakan sosial media sebagai alat 'gantungan emas'-nya. Mereka itu kelompok paling bodoh di dunia dan mereka mengakui diri mereka sendiri sebagai 'penjilat dollar' dari balik layar dengan tindakan mereka. Itu bukan tindakan yang pernah saya dengar selama ini, kurang lebih sejak 2005. Anda dan beberapa user dari negara Anda seharusnya bekerjasama melenyapkan kelompok 'bocah' itu karena dia tidak pantas memamerkan 'apa yang dia punya'. Saya tidak akan pernah mengakuinya sebagai seorang profesional, apalagi menyebut dirinya hacker atau cracker. Dia lebih pantas disebut 'bocah ingusan' yang suka mencomot kue raksasa bertabur chocochip yang sudah kadaluarsa. Saya harap Anda mencatat hal itu!"
Setelah dilempari tanggapan seperti itu, saya tidak bisa menanggapinya sama sekali. Saya diam. Jujur saja, saya bukan seorang hacker atau cracker, dan di dalam forum ini saya baru menyadari bahwa saya sedang berbicara dengan para pro dan legend di dunia maya. Saya hanya seorang biasa yang hanya iseng menelusuri semua forum digital website (termasuk di deepweb dan darkweb) dan mencoba berinteraksi dengan siapa saja yang bisa diajak berkomunikasi. Berbicara tentang how to hack atau how to crack bukanlah bidang saya sama sekali. Saya hanya menggunakan gadget dan pc hanya untuk belajar tentang dunia digital pada taraf regular dan bukan pada taraf advanced, apalagi pada zona proffesional. Saya tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan dunia 'yang tidak ingin' saya kenal dan tahu. Dari beberapa percakapan panjang yang saya kutip dan terjemahkan itu sebenarnya merujuk pada satu arah - mereka ingin saya juga turut menjadi bagian dari kelompok mereka (semacam perekrutan). Bahkan, mereka menawarkan beberapa program khusus yang memang sudah dipersiapkan kepada saya sebagai member baru namun saya menolak karena orientasi saya bukan untuk mencari masalah dengan dunia maya. Pada akhirnya, mereka tetap mengapresiasi topik bahasan yang saya angkat dalam forum itu dan mengharapkan supaya permasalahan serupa tidak akan terjadi. Mereka juga memperingatkan saya tentang kekuatan Indonesia di dunia maya yang sebenarnya diakui dunia, hanya saja orang-orang berbakat yang sebenarnya bisa menunjang keamanan negara di dunia cyber justru kurang dimanfaatkan dan bahkan diabaikan oleh negara. Tidak mengherankan apabila serangan cyber yang terjadi di Indonesia sebenarnya merupakan ulah dari rakyatnya sendiri - negara vs rakyat - dan itu adalah konflik yang dinilai 'paling berbahaya' bagi kestabilan dan keamanan sebuah negara (melawan rakyatnya sendiri). Finalnya, saya pamit logout dan offline karena masih ada aktivitas lain yang harus dilakukan di dunia nyata. Mereka menerima itu dan mengucapkan terima kasih karena saya berani membicarakan masalah yang "mereka" anggap "hanya dongeng tidur malam" itu - dan mereka sangat mengharapkan saya untuk membuka forum baru apabila ada hal yang ingin ditanyakan atau diceritakan dengan kata kunci ***** (rahasia).
Ini hanyalah salah satu kisah iseng saya menjelajahi dunia maya. Sebenarnya masih ada lagi yang sudah berlalu, termasuk fenomena Covid-19 dan Vaccine Global. Akan tetapi, saya agak malas membahas hal tersebut sebab tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh para user terlalu tajam dan cukup sulit untuk dibuktikan secara ilmiah - salah satu ciri khas deepweb/darkweb (ada bukti pengalaman tetapi tidak ada bukti ilmiah). Salam.
*translated by 404 - found on Dec, 1st, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H