Mohon tunggu...
404 Not Found
404 Not Found Mohon Tunggu... Lainnya - 404 Not Found - 最先端の人間の推論の開発者の小さなグループ。

私のグループと私は、デジタル世界の真実を求めて舞台裏で働いている人々です。私たちは、サイバー空間に広がるすべての陰謀の背後にある真実を述べています.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kasus Pencurian Data Privat melalui Pesan Whatsapp Bermuatan "Aplikasi" Android 'yang lagi viral'

15 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 21 Januari 2023   06:08 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) (ini yang paling fatal) ada sebuah perintah dalam aplikasi yang mengaktifkan verifikasi otomatis dalam sebuah tindakan akses masuk pengguna ke fitur login dan (bahkan) termasuk dalam proses pembayaran sampai tuntas ketika seseorang menggunakan sebuah perangkat dan mengakses aplikasi tertentu. 

Cache atau sisa jejak penggunaan dan aksesibilitas pengguna dalam mengoperasikan perangkat tersebut beserta informasi login dan sebagainya ikut diduplikasi dan dikirimkan kepada pemilik virus tersebut - termasuk akses pembayaran yang kerap menawarkan fitur "tetap login"

Itu seumpama Anda beli rumah, punya dan tinggal lama di rumah itu, semua kunci kamar/garasi/ruang rahasia, dan sebagainya mungkin hanya Anda yang pegang dan Anda simpan juga dibawa ke mana-mana. Tetapi, kunci duplikat masuk-keluar rumah beserta ruang-ruang yang ada itu Anda kasih "gratis" buat pemilik virus aplikasi, tetapi Anda tidak sadar. Silahkan Anda bayangkan situasi itu terjadi pada diri Anda sendiri.

Sebenarnya masih ada beberapa script yang dimasukkan di dalamnya. Fatalnya, ketika aplikasi tersebut di-install oleh pemilik smartphone, justru pemiliknya sendiri bahkan tidak sadar kalau ada aplikasi (virus) yang secara otomatis sudah terinstall di hp-nya. Mau hapus aplikasinya, tetapi dicari-cari kok tidak ada? Di layar beranda/wallpaper tidak ada aplikasinya? Itu juga salah satu script atau perintah dari aplikasi itu - menyembunyikan icon aplikasi dan akses file/folder program.  Yang membuat lebih mudahnya virus ini ber-goyang-ria di dalam perangkat Anda adalah aksesibilitas tak terbatas perangkat pada internet - tidur sampai bangun terus tidur lagi, Anda biarkan hp anda selalu OnLine 24+1 Jam non-stop. Otomatis Anda membuka peluang bagi peretas/hacker untuk mengakses perangkatmu kapan pun dan di mana pun, bahkan saat Anda tidak menyentuh perangkatmu sama sekali.

Singkatnya,  saya dan Tim menyimpulkan bahwa kejahatan digital atau cybercrime saat ini memiliki sistematika targeting yang lebih mudah dalam meng-hack dan mencuri data pribadi bahkan uang digital sekalipun dengan memanfaatkan ketidaktahuan para pengguna smartphone saat ini di dunia, secara khusus bagi masyarakat Indonesia.

Aplikasi yang kelihatan di depan layar smartphone saja terkadang membuat para pengguna awam-nya merasa bingung, apalagi yang tidak kelihatan. Hanya segelintir orang yang gila dan nekat dalam menerjunkan diri ke dunia komputer dan internet (termasuk mempelajari bahasa komputansi dan sebagainya). 

Selebihnya, hanya pengguna yang sekadar mengonsumsi media elektronik digital yang semakin lama semakin membuat banyak orang terlena dengan fleksibilitas dunia digital yang semakin mempermudah orang untuk berkomunikasi, tetapi tidak sadar bahwa kejahatan yang lebih canggih justru senantiasa mengintai ketidaktahuan Anda mengenai dunia digital, salah satu buktinya adalah dengan kasus aplikasi 'LIHAT Foto Paket.APK' dan oknum yang bergerak di belakangnya. 

Klik-sana klik-sini boleh-boleh saja, tetapi ketika hilang-sana hilang-sini,  baru lah kesadaran dan penyesalan muncul bahwa ternyata zona kriminalitas tidak hanya bermain pada ranah dunia fana semata melainkan semakin berkuasa di balik dunia maya yang tak dikenal ujungnya di sebelah mana. 

Perlunya kewaspadaan dan pemetaan keamanan cyber di Indonesia jangan hanya bertautan dengan uang semata, tetapi juga dengan main skill terutama dengan pengembangan digital skill dan framework tenaga kerja yang tidak hanya berpatokan pada aspek pendidikan dan status akademik, tetapi juga membuka ruang kerja bagi para pengangguran yang mungkin saja mempunyai soft-skill yang melampaui kemampuan akademisi yang dianggap teruji melalui penghargaan akademik seperti ijazah dan sertifikat formal. 

Kritik singkat tersebut hanya merujuk pada pembukaan lapangan kerja bagi para 'pengangguran ber-skill tinggi' di bidang apapun, secara khusus di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Orientasi tulisan ini hanya sebagai pemetaan pengalaman personal penulis dan Tim tentang apa yang kami temukan dalam dunia cyber, termasuk fenomena kasus di atas yang mengaitkan bukti dalam bentuk program atau aplikasi digital smartphone seperti yang telah dijelaskan di atas.

Terlepas dari itu semua, saya dan Tim memberikan beberapa saran yang mungkin baik dan bersifat preventif atas kasus yang telah diangkat dan dibahas bersama tadi, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun