Masalah lainnya yang timbul ialah dari sisi pengajar yang merasa pembelajaran daring ini kurang efektif. Para pendidik juga belum begitu punya pengalaman dan pemahaman yang cukup dalam melaksanakan pembelajaran daring, sehingga pembelajaran yang dilakukan dirasa cenderung pasif dan tidak inovatif.
Menanggapi hal tersebut, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melakukan beberapa kebijakan guna menekan efektivitas pembelajaran daring ini melalui Platform digital (E-learning).Â
Diantaranya pembelajaran melalui aplikasi Zoom Meeting dan Google Meet, penggunaan WhatsApp Group (WaG), hingga penggunaan Learning Management System (LSM) yang diberi nama LENSA. Berdasarkan arahan kebijakan Pimpinan UNISA pada Rapat Kerja Anggaran Tahunan 2020/2021, maka diperlukan revitalisasi elearning yang bertujuan juga untuk melakukan branding UNISA Yogyakarta.Â
LENSA (E-learning UNISA Yogyakarta) merupakan LSM yang bersifat asynchronous yang tepat untuk model pembelajaran yang ramah sinyal. Selain itu, LENSA juga dapat digunakan untuk menyimpan segala proses pembelajaran dan sebagai agregator daring untuk PTMA maupun SPADA.
Pada dasarnya, setiap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat pastinya akan selalu menimbulkan banyak pertentangan dari berbagai pihak. Namun, bukan berarti hal tersebut merupakan suatu hal yang salah atau kebijakan yang salah yang dilakukan oleh pemerintah.Â
Pemerintah sebagai induk yang bertanggung jawab atas semua permasalahan ini dipastikan telah mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi sebelum memutuskannya.Â
Kita sebagai aspek masyarakat semestinya harus selalu taat dan menerapkan kebijakan yang ada sebaik dan sebijak mungkin, agar kita sama-sama bisa cepat memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini dan kembali menjalankan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H