Mohon tunggu...
M MarufMuzaqi
M MarufMuzaqi Mohon Tunggu... Dokter - penulis pemula

tetaplah bernafas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepetak Malam Para Penganggur

19 Februari 2021   13:08 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di depan kamar petak 3 x 4
Aku menunggu malam tak jadi tenggelam
Sembari menyesap gulita secangkir kopi
Dengan kantuk setengah jadi

Di luar para penganggur melinting nasib
Membakar hidupnya yang kasar
Sisanya menenggak seloki mimpi di tubir sepi dan nyeri
Perlahan kulihat lampu-lampu memejamkan mata
Seribu warung kopi menutup diri, menjadi sepi

Di dalam kamar petak 3 x 4
Malam tenggelam
Subuh datang dengan sebungkus kantuk yang matang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun