ABSTRACT
      The level of pro-environmental awareness and behavior refers to an individual's understanding and actions in supporting environmental conservation. The level of environmental awareness includes knowledge, understanding and concern for environmental issues such as pollution, climate change, deforestation and sustainability of natural resources. This awareness reflects the extent to which individuals are aware of the impact of human actions on the environment and the importance of preserving ecosystems. Meanwhile, pro-environmental behavior includes concrete actions taken to reduce negative impacts on the environment, such as recycling, reducing plastic use, using public transportation or bicycles, saving energy and water, and participating in environmental conservation activities. In general, individuals with high levels of environmental awareness are more likely to engage in pro-environmental behavior. Research on this topic focuses on understanding the factors that influence this awareness and behavior and developing strategies to improve both to achieve environmental sustainability.
ABSTRAK
      Tingkat kesadaran dan perilaku pro-lingkungan merujuk pada pemahaman dan tindakan individu dalam mendukung pelestarian lingkungan. Tingkat kesadaran lingkungan mencakup pengetahuan, pemahaman, dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan seperti polusi, perubahan iklim, deforestasi, dan keberlanjutan sumber daya alam. Kesadaran ini mencerminkan sejauh mana individu menyadari dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem. Sementara itu, perilaku pro-lingkungan mencakup tindakan konkret yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti daur ulang, mengurangi penggunaan plastik, menggunakan transportasi umum atau sepeda, menghemat energi dan air, serta berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Secara umum, individu dengan tingkat kesadaran lingkungan yang tinggi lebih cenderung terlibat dalam perilaku pro-lingkungan. Penelitian mengenai topik ini berfokus pada memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran dan perilaku tersebut serta mengembangkan strategi untuk meningkatkan keduanya demi mencapai keberlanjutan lingkungan.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
         Kesadaran Lingkungan merupakan tindakan atau sikap yang diarahkan untuk memahami tentang pentingnya lingkungan yang sehat, bersih, dan sebagainya. Kesadaran dalam lingkungan hidup dapat dilihat dari perilaku dan tindakan seseorang dalam keadaan dimana seseorang merasa bebas dari tekanan (Amos, 2008). Usaha untuk melakukan tindakan sadar diperlukan sebagai cara pengelolaan lingkungan dengan cara memelihara atau memperbaiki kualitas lingkungan agar kebutuhan manusia terpenuhi dengan baik.
         Ada empat faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan. Pertama, faktor ketidaktahuan; didasarkan karena adanya rasa ingin tahu. Menurut Amos (2008), sadar dapat diartikan sebagai tahu. Ketika seseorang dikatakan tidak sadar maka orang tersebut tidak memiliki pengetahuan mengenai lingkungan. Maka dapat disimpulkan bahwa ketidaktahuan seseorang dapat mempengaruhi kesadaran lingkungannya. Kedua, faktor kemiskinan; miskin merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan akan menyebabkan tekanan pada penduduk. Kemiskinan menjadi salah satu sumber masalah sosial karena mereka lebih fokus kepada pemenuhan kebutuhan daripada menanggapi isu-isu lingkungan. Ketiga, faktor kemanusiaan; kemanusiaan berarti sifat-sifat manusia atau secara manusia. Manusia adalah makhluk berakal yang mampu memilih mana yang benar dan salah. jika seseorang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi maka mereka akan memperhatikan hal yang dapat menyelamatkan banyak manusia dan tidak merugikan manusia lainnya. oleh sebab itu seseorang dengan tingkat kemanusiaan yang tinggi akan lebih sadar lingkungan sehingga dapat menjaga lingkungan demi kepentingan bersama. Keempat, faktor gaya hidup; Gaya hidup seseorang dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran mereka terhadap lingkungan. Jika seseorang memiliki gaya hidup hijau maka mereka akan memperhatikan apa yang mereka lakukan terhadap lingkungan. Minat mereka akan tertuju pada segala sesuatu yang ramah lingkungan dan opini mereka pun dalam pandangan menyelamatkan lingkungan (Amos, 2008).
         Rusaknya lingkungan alam membuat keseimbangan lingkungan hidup mengalami ketimpangan. Banyak dampak negatif dari rusaknya lingkungan alam yang terjadi, rentetan bencana seperti banjir, pencemaran dan lain sebagainya semakin menambahkan jajaran daftar memperparah kondisi bumi. Begitu juga dengan kondisi di udara yang mengalami penurunan yang disebabkan oleh udara yang tercemar akibat asap kendaraan. Dari fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi, maka diperlukan upaya untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mengurangi kerusakan lingkungan adalah dengan konsep ramah lingkungan atau yang sering disebut "go green". Untuk membangun perilaku ramah lingkungan perlu diwujudkan kepedulian terhadap lingkungan. Tindakan sadar yang dilakukan manusia terhadap lingkungan bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari beberapa aktivitas manusia terhadap lingkungan. Tujuan utama lainnya untuk memperbaiki lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Saat ini banyaknya isu-isu lingkungan yang masih belum bisa terselesaikan, padahal lingkungan sangat berpengaruh dalam semua aspek kehidupan dan dampaknya cukup signifikan terhadap kehidupan manusia (Kollmuss & Agyeman, 2002).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk memfokuskan pembahasan pada penelitian yang akan penulis laksanakan, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
- Bagaimana tingkat kesadaran lingkungan dan perilaku pro-lingkungan mahasiswa di kampus?
- Apa saja hambatan yang dialami mahasiswa mengenai Tindakan pro-lingkungan di kampus?