Mohon tunggu...
ERZA NEWS
ERZA NEWS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salam untuk semua, salam literasi

Bukan tentang siapa yang menang Tapi Dia yang berjuang_

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Kali Ndayung Jepara Tersimpan Cerita yang Perlu Kamu Ketahui

3 Juli 2023   21:00 Diperbarui: 3 Juli 2023   21:25 2757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepara - Wisata Alam Kali Ndayung di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kian ramai dikunjungi wisatawan setelah viral di media sosial. Ternyata begini kisah asal usul nama Kali Ndayung. 

Team hoaxtrip mengunjungi Kali Ndayung pada Jumat (1/7/23) sore. Saat itu banyak wisatawan yang berdatangan ke destinasi wisata yang tengah viral di Jepara itu.

Keindahan alam di kawasan lereng Muria ini masih alami dengan aliran sungai nan jernih. Wisatawan bisa berenang sepuasnya di sungai itu. Ada pula yang sekadar duduk santai di tepiannya sembari menikmati suasana dan cocok sekali buat barbequean atao sering disebut mbakar mbakar.

Pengelola Wisata Alam Kali Ndayung, Ahmad Sikin mengatakan di kawasan Kali Ndayung terdapat bukit yang menjadi pertemuan dua aliran sungai dari Jepara dan Kudus. Aliran sungai itu dari Pegunungan Muria.

Sungai atau kedung Ndayung itu sebelah ada gili buntung, gili pemisah aliran sungai yang selatan itu dari arah Kudus, yang utara dari arah Jepara, bertemu di Kali Ndayung," Ujar Sikin

Menurut cerita turun temurun, Sikin menerangkan, di desanya dulu pernah ada sosok bernama Mbah Mrio. Mbah Mrio disebut sebagai pengrajin perahu. 

"Jadi orang dulu termasuk Mbah Mrio membuat perahu di Mrio, nama sebuah desa dan kini menjadi hutan. Mbah Mrio membuat perahu, dibawa sendiri, terus ketika melewati dari gili buntung turun melewati sungai," kata Sikin.

Doc pri/edits: spot foto view on kali ndayung
Doc pri/edits: spot foto view on kali ndayung

Kemudian, Mbah Mrio membawa perahunya ke aliran sungai tersebut. Lalu perahu itu dinaikkan dan didayung untuk menyeberangi sungai. Maka sungai itu dikenal dengan Kali Ndayung.

"Sehingga perahu yang asalnya dibawa itu dinaiki di situ, didayung untuk menyeberang. Itu kemudian terkenal Kali Ndayung," ujarnya.

Untuk diketahuinya, Wisata Alam Kali Ndayung ini baru dibuka setahun lalu. Berjarak sekitar 30 menit dari pusat Kota Jepara jika ditempuh dengan kendaraan bermotor.

Tarif masuknya Rp 3 ribu per orang. Adapun tarif parkirnya Rp 4 ribu. Setelah membayar tiket, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 15 menit atau melanjutkan perjalanan dengan motor menuju lokasi.

Doc pri: view on kali ndayung
Doc pri: view on kali ndayung

Bagi yang bermotor mesti berhati-hati, sebab jalannya masih berbatu dengan tanjakan dan turunan yang menantang. Setiba di lokasi, pengunjung disambut keindahan alam lereng pegunungan Muria dan sungai yang alami. Bebatuan besar dan gemericik air bening menambah keindahan wisata Kali Ndayung. (Np)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun