Mohon tunggu...
M. Hafid
M. Hafid Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer writer

Saya merupakan penulis lepas dan pernah menjadi kontributor di beberapa media online. Sejak awal kuliah sudah aktif di organisasi jurnalistik hingga selesai kuliah dan sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Revolusi PSSI Harga Mati agar Tragedi Kanjuruhan tidak Terulang Lagi

18 Desember 2022   15:28 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:30 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih mendasar lagi, revolusi PSSI ini juga harus menyasar pada pembenahan stadion yang ada di Indonesia. Jika mengaca pada tragedi Kanjuruhan, tampak nyata bahwa stadion di Kanjuruhan itu tidak memenuhi standar keselamatan atau tidak memenuhi standar FIFA.

Pembenahan stadion ini juga menjadi perhatian dari pengamat politik dan sekaligus Direktur Indo Barometer M. Qodari. Baginya, aspek keselamatan dari setiap stadion tersebut menjadi hal yang paling dasar yang harus dilakukan PSSI. Dengan begitu, harus dilakukan pembenahan secara total.

Qodari juga meyakini bahwa banyak stadion di Indonesia yang tidak memenuhi standar FIFA namun tetap dipaksakan untuk menggelar laga. Kemudian tindakan itulah yang menjadi potret kegagalan PSSI dalam membenahi sepak bola Indonesia.

Jalan satu-satunya untuk membenahi sepak bola Indonesia dan tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali harus dilakukan revolusi PSSI secara menyeluruh. Pasalnya untuk membenahi semua itu dibutuhkan tindakan ketegasan agar tidak hanya menjadi ajang mainan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun