Mohon tunggu...
M. Hafid
M. Hafid Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer writer

Saya merupakan penulis lepas dan pernah menjadi kontributor di beberapa media online. Sejak awal kuliah sudah aktif di organisasi jurnalistik hingga selesai kuliah dan sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pembaharuan Erick Thohir Selamatkan PSSI dan Sepak Bola Tanah Air

5 Desember 2022   16:59 Diperbarui: 5 Desember 2022   17:07 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun. Bagaimana menciptakan timnas yang lebih baik, liga yang lebih baik maka semuanya harus transparan dan dikelola dengan baik." Erick Thohir.

Baru-baru ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membicarakan "kenaasan" Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sepak bola Indonesia secara tersirat. Kalimat "bongkar total" yang diutarakan Erick Thohir dapat dipahami secara sederhana bahwa kalimat itu menjadi penanda kalau pengelolaan PSSI saat ini dilakukan secara sembrono dan ugal-ugalan.

Untuk mendukung pernyataan penulis di atas, kita dapat melihat secara gamblang bagaimana pimpinan PSSI telah "menyelewengkan" pengelolaannya dari aturan yang ada dalam statuta PSSI. Misalnya, masih maraknya petinggi PSSI kerap bermain mata dengan pimpinan klub sepak bola agar keinginan dari klub tersebut bisa terwujud, seperti memenangkan pertandingan.

Selain itu, mafia bola di Indonesia hidup subur dan mencederai kompetisi sepak bola Indonesia. Terbaru adalah tragedi Kanjuruhan yang hingga kini belum menemukan titik terang. Dari semua rangkaian pelanggaran tersebut, para petinggi PSSI telah melanggar Statuta PSSI.

Dalam statuta PSSI sudah diatur agar petinggi PSSI "mencegah semua metode atau praktik yang dapat membahayakan integritas pertandingan atau kompetisi atau menyebabkan penyalahgunaan dari sepak bola".

Dengan demikian, kalimat yang dilontarkan Erick Thohir tersebut mengafirmasi bahwa pengelolaan di tubuh PSSI dilakukan secara tidak profesional yang hal itu berdampak pada sepak bola Tanah Air, bahkan membuat sepak bola Indonesia tiarap.

Erick Thohir Siap Nahkodai PSSI

Kegagalan yang dialami pimpinan dalam mengelola PSSI saat ini menimbulkan desakan dari berbagai pihak agar dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Hal itu dimaksudkan untuk menyelamatkan PSSI dari keruntuhan. KLB menjadi langkah tepat agar persepakbolaan Tanah Air kembali hidup.

PSSI membutuhkan sosok yang memiliki pemikiran segar dan memiliki orientasi memajukan sepak bola. Maka dengan kesiapan Erick Thohir untuk mencalonkan diri sebagai ketua PSSI membangkitkan harapan baru masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Pertumbuhan dan kemajuan sepak bola Indonesia serasa tak akan lama lagi dijumpai di negara kita tercinta ini.

Kesiapan Erick Thohir untuk maju sebagai calon ketua PSSI telah disampaikan di hadapan awak media, namun dia tidak gegabah dalam mengutarakan keinginannya itu. Erick Thohir masih mempertimbangkan para pemilik suara (voters) dari tingkat pusat hingga daerah. Pertimbangan itu dilakukan mengingat dalam memimpin PSSI harus berdasarkan dukungan dari masyarakat karena sepak bola adalah olahraga yang paling digemari masyarakat Indonesia.

Upaya Pembaharuan Erick Thohir

Saat mengutarakan kesiapan mencalonkan diri sebagai ketua PSSI,  Erick Thohir tak lupa untuk memberikan gagasan segar untuk melakukan pembaharuan di tubuh PSSI dan sepak bola Indonesia. Pengamatan Erick Thohir terhadap sepak bola Indonesia saat ini membuatnya ingin membongkar seluruh tata kelola dan ekosistem yang ada agar agar tercipta talenta yang baik dan liga yang baik pula.

Hal utama yang ingin dilakukan dalam pembaharuan sepak bola Indonesia adalah transparansi. Selama ini, transparansi hanya menjadi slogan kosong yang kerap diucapkan para petinggi di lembaga tersebut. Jika transparansi dilakukan oleh para pimpinan PSSI saat ini, saya rasa tidak akan ada persoalan besar yang menimpa lembaga tersebut.

Erick Thohir sangat mampu untuk melakukan pengelolaan yang transparan. Transparansi sudah dipraktikkan olehnya saat memimpin suatu lembaga, misalnya BUMN yang kini mencapai pucuk kesuksesan.

Selain transparan, PSSI harus dikelola dengan baik. Hal ini dapat kita pahami dalam penjelasan kata "bongkar" yang disampaikan Erick Thohir. Menurutnya, bongkar yang dimaksud adalah membongkar kultur, manajemen, sponsorship, dan media.

Dalam perkara media, Erick Thohir tidak mau media membeli hak siar liga di Indonesia dengan harga yang murah, dia mencontoh media seperti di Inggris yang membeli hak siar liga Inggris dengan sangat mahal. Hal itu juga menjadi salah satu indikator kesuksesan sepak bola.

Erick Thohir merupakan orang yang sangat berpengalaman dalam pengelolaan suatu lembaga, baik lembaga di pemerintahan dan juga di sepak bola. Sudah banyak klub sepak bola yang dipimpin olehnya baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Inter Milan. Pengalaman inilah yang membuatnya pantas memimpin PSSI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun