Kulepaskan beban yang menjerat jiwa,
Kuucap sholawat, lembut namun yakin,
Kualirkan doa di setiap helaan napas,
Ayat kursi, Al Fatehah, Asmaul Husna, Tasbih, Hasbanah Kalimah Toyyibah menjadi tameng dalam ketenangan.
Doa Nur Muhammad, Akasah, kanzul arsy, Ismul Haq, Hizib dan rotib,
Kujadikan jembatan menuju ridho-Mu,
Takutku kini berubah menjadi rindu,
Rindu kepada-Mu, Wahai Pemilik Semesta.
Rasa takut
Mendidik hatiku semakin dekat,
Dalam dzikir dan doa kupersembahkan,
Cinta yang tulus untuk-Mu, Tuhan. Tanpa jeda tanpa ruang kosong lupa dan hampa.
Ada gemetar di relung hatiku,
Saat lisanku ingin melafazkan nama-Mu,
Ayat suci, sholawat, doa, dan hizib,
Menggetarkan, seolah aku belum cukup layak.
Namun, aku tahu, Engkau Maha Pengasih,
Yang mendengar meski bisikan kecil,
Yang menyambut hambanya meski penuh cela,
Tak ada yang lebih besar dari kasih-Mu.
Aku berdiri, melangkah perlahan,
Mengusir takut dengan niat yang jernih,
Membuka hati untuk cahaya-Mu,
Menyelimuti diri dalam ayat dan doa.
Ya Allah, Engkaulah penenang hati,
Hapuskan takut yang tak berdasar ini,
Gantilah ia dengan damai dan keyakinan,
Bahwa setiap lafaz ini mendekatkan diriku pada-Mu.
Maka, dengan sholawat, aku memuji Rasul-Mu,
Dengan Asmaul Husna, Al Fatehah, ayat Kursi, doa-doa para Nabi dan Wali aku bersandar pada penjagaan-Mu,
Dengan doa Akasah, Kanzul Arsy, Rotib, Hizib aku berlindung,
Dan dengan ratib serta hizib, doa-doa para Nabi dan Wali, aku perkuat jiwa.
Mungkin aku paham,
Takut hanyalah bisikan tanpa dasar,
Sedang Engkau,
Adalah tempat kuasa tertinggi,
Penjaga hatiku, pemelihara semestaku.
Aku melafazkan dengan penuh rindu cinta,
Menggugurkan keraguan, menyuburkan iman,
Melangkah dalam keheningan yang damai,
Menyatu dengan-Mu, ya Cahaya Semesta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI