7. Dzikir Hati
Dzikir ini dilakukan dengan mengingat Allah dalam hati secara terus-menerus tanpa harus menggerakkan lidah. Dzikir ini berfungsi untuk menjaga kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap momen kehidupan, memungkinkan seseorang untuk hidup dalam keadaan spiritual yang tinggi secara konstan.
Dzikir hati membantu meningkatkan frekuensi energi seseorang secara konstan karena pikiran dan hati selalu berhubungan dengan sumber energi ilahi. Ini menciptakan kondisi spiritual di mana seseorang selalu terbuka terhadap petunjuk, intuisi, dan energi positif yang datang dari alam semesta.
8. Dzikir Kalbu (Tafakur)
Tafakur atau kontemplasi merupakan bentuk dzikir di mana seseorang merenungkan kebesaran Allah dan ciptaan-Nya. Dalam tafakur, seseorang berfokus pada keajaiban alam semesta sebagai manifestasi dari sifat-sifat Tuhan, memperkuat koneksi dengan dimensi spiritual yang lebih dalam.
Tafakur memperdalam pemahaman tentang keterhubungan alam semesta dan memperkuat kesadaran akan kesatuan semua makhluk. Dalam spiritualitas quantum, hal ini sejalan dengan prinsip entanglement, di mana segala sesuatu terhubung satu sama lain dalam jaringan kosmik yang luas.
Dengan mempraktikkan dzikir secara konsisten, seseorang dapat meningkatkan frekuensi energi mereka, memperkuat koneksi dengan Tuhan, dan membuka diri terhadap energi spiritual yang lebih tinggi. Dalam konteks "spiritualitas quantum", dzikir tidak hanya membantu menyucikan jiwa, tetapi juga memfasilitasi manifestasi realitas yang lebih positif dan harmonis dengan hukum alam semesta.