Mohon tunggu...
M Arwan Itikaf
M Arwan Itikaf Mohon Tunggu... Lainnya - Konsultan

Lahir dan tinggal di Ponorogo, pendidikan RA Muslimat NU Klaten Gegeran, SDN Gegeran 1, MTs Ma'arif Al Bajuri Klaten Gegeran, IPA MAN 2 Ponorogo, S-1 PAI STAIN Ponorogo, S-2 PAI Pasca Sarjana INSURI Ponorogo, PP. Roudlotul Ihsan Pethuk kediri dan PP. Darussalam Timur Gunung Pring Watu Congol Magelang. Aktivitas Guru MA Nurul Qur'an Pakunden Ponorogo, Ketua IKA FTIK IAIN Ponorogo, PC. ISNU Ponorogo, Ketua PAC Pemuda Pancasila Kec.Sukorejo, Sekretaris NU Ranting Desa Karanglo lor Kec. Sukorejo. Pepiling - Pecandu ilmu, Ya Alloh janganlah Dunia menjadikan candu dan membelenggu ilmu, jadikan dalam genggaman tangan jangan merasuk kehati. "Srah ing Bathoro, Bathoro kang gung ing uger grananing jajantung, jenek ing hyang wiseso, gesang iku tinompo netepi titah ing Gusti, innahu min sulaimana wa innahu bismillahi rohmani rohimi - Terpahat dalam Cincin tahta Sang Raja Sulaiman AS "Semua ini pasti akan berlalu" dan pasti akan musnah kecuali cinta Sang Pangeran Cinta Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allohumma sholli alaa sayyidina muhammad abdika wa rosuulika nabiyyil umiyyi wa ala aliihi wa sohbihi wa sallim tasliima biqodri adhomati dzatiika fi kulli waqtin wa khiinin, Shollalloh alaika ya Muhammad, Shollalloh alaika ya Muhammad, Shollalloh alaika ya Muhammad, Allohumma shalli wasallim wabârik’alâ sayyidinâ Muḫammad wa ‘alâ âlihi kamâlâ nihayata likamâlika ‘adada kamâlihi, Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik ‘Ala Sayyidinaa Muhammadinin Nuuridzaati Wassirris Saari Fii Saairil Asmaai Washifaati Wa ‘Ala Aalihi Wa Shohbihi Wa Sallim, Hasbiyallah wanikmal wakiil wa Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wani'man nasir, Alhamdulillah robbil alamien"-.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Candu Fisafat, Jadab dan Aqidatul Awam

22 Agustus 2024   12:54 Diperbarui: 22 Agustus 2024   12:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengaitkan "candu filsafat," "jadab," dan "Aqidatul Awam" memberikan gambaran menarik tentang bagaimana seseorang dapat mendalami pemikiran filosofis dengan cara yang unik dan mungkin tidak konvensional, serta bagaimana dasar-dasar keimanan (aqidah) bisa mempengaruhi perjalanan intelektual tersebut. Mari kita bahas satu per satu dan kemudian melihat keterkaitan di antara ketiganya.

Candu Filsafat

Candu filsafat,  menggambarkan kondisi di mana seseorang sangat terobsesi dengan filsafat, sampai-sampai pemikiran filosofis menjadi pusat perhatian mereka yang dominan. Seseorang yang mengalami candu filsafat sering kali terlibat dalam pencarian makna hidup yang terus-menerus, serta eksplorasi konsep-konsep metafisik dan etika yang mendalam. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu membaca, merenung, dan berdiskusi tentang isu-isu filosofis, terkadang sampai mengabaikan aspek-aspek praktis dalam kehidupan.

Jadab

Di sisi lain, jadab,  merujuk pada seseorang yang memiliki perilaku eksentrik atau tidak biasa, sering kali karena pemahaman spiritual atau intelektual yang mendalam. Sifat "jadab" ini bisa muncul sebagai hasil dari penghayatan filosofis atau spiritual yang melampaui pemikiran konvensional. Seorang yang jadab mungkin dianggap "gila" atau "aneh" oleh masyarakat, tetapi sering kali di balik perilaku tersebut tersembunyi kebijaksanaan atau kedalaman pemikiran yang luar biasa.

Aqidatul Awam

Aqidatul Awam, adalah sebuah teks dasar dalam akidah Islam yang menjelaskan prinsip-prinsip keimanan yang wajib diketahui oleh setiap Muslim, terutama bagi mereka yang baru mulai mempelajari ilmu agama. Kitab ini menjadi fondasi bagi pemahaman dasar tentang tauhid, yaitu keyakinan kepada keesaan Allah, serta konsep-konsep pokok lainnya dalam teologi Islam. Meskipun sederhana, kitab ini sangat penting dalam membentuk kerangka berpikir seorang Muslim, terutama dalam hal keyakinan dan pemahaman spiritual.

Keterkaitan antara Candu Filsafat, Jadab, dan Aqidatul Awam

1. Kedalaman Pemikiran dan Pencarian Makna:S

Seseorang yang mengalami candu filsafat mungkin terjebak dalam pencarian makna yang tanpa akhir, berusaha memahami realitas, eksistensi, dan etika dengan mendalam. Dalam proses ini, mereka bisa mengembangkan perilaku "jadab," di mana mereka mulai mengekspresikan pemikiran mereka dengan cara yang tidak konvensional, mungkin karena mereka merasa telah mencapai pemahaman yang lebih tinggi atau berbeda dari norma umum.

 
2. Dasar Akidah sebagai Pondasi Pemikiran:

   - Aqidatul Awam memberikan fondasi dasar bagi seseorang yang mempelajari filsafat dari perspektif Islam. Pemahaman akidah yang kuat dapat membantu seseorang untuk tetap berada di jalan yang benar ketika mereka mendalami pemikiran filosofis yang kompleks. Ini penting untuk mencegah penyimpangan dalam pemikiran, di mana "candu filsafat" tanpa dasar keimanan yang kuat bisa berpotensi menyesatkan seseorang.

3. Perpaduan antara Kewarasan dan Kebijaksanaan:

Ketika seseorang dengan pemahaman akidah yang kuat mendalami filsafat, mereka mungkin mengembangkan sifat "jadab" dalam arti positif. Mereka bisa menjadi individu yang sangat bijaksana tetapi tidak selalu dimengerti oleh orang lain karena cara mereka mengekspresikan pemahaman mereka. Namun, karena mereka tetap berpegang pada dasar-dasar akidah, perilaku "jadab" mereka tetap berada dalam koridor yang tidak merugikan iman atau etika.

Membaca dan memahami konsep "candu filsafat," "jadab," dan "Aqidatul Awam" menawarkan wawasan tentang bagaimana seseorang dapat mendalami filsafat dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar keimanan. Meskipun seseorang mungkin menjadi eksentrik atau memiliki cara berpikir yang tidak biasa (jadab), dengan fondasi akidah yang kuat, mereka dapat memastikan bahwa pencarian mereka akan makna dan kebenaran tetap berada dalam kerangka yang benar. Ini menunjukkan bahwa dalam pencarian intelektual dan spiritual, keseimbangan antara kebebasan berpikir dan dasar iman sangat penting untuk mencapai kebijaksanaan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun