Mohon tunggu...
Evi Nur Latipah
Evi Nur Latipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Adaptif, Lierasi, Self Improvment dan development

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kurikulum Merdeka, "Sudahkah Menjawab Keresahan Generasi Z?"

17 November 2023   08:00 Diperbarui: 17 November 2023   08:04 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka:

1. Infrastruktur Teknologi: Terobosan pendidikan seperti Kurikulum Merdeka seringkali memerlukan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai. Akses yang konsisten terhadap perangkat keras (seperti komputer, tablet), konektivitas internet yang cepat, dan aksesibilitas platform pembelajaran online menjadi krusial. Namun, di berbagai daerah, infrastruktur ini mungkin tidak tersedia atau terbatas, menyulitkan implementasi kurikulum yang berbasis teknologi.

2. Kesiapan Tenaga Pendidik: Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan penyesuaian dalam pendekatan pengajaran. Tenaga pendidik perlu dilatih untuk memahami, menerapkan, dan menyesuaikan strategi pengajaran sesuai dengan prinsip kurikulum yang memberikan lebih banyak kebebasan dalam metode pengajaran. Tantangan terkait pemahaman dan pelatihan tenaga pendidik sering menjadi kendala dalam menerapkan pendekatan pendidikan yang baru.

3. Penyesuaian Kurikulum: Penyesuaian materi pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka memerlukan revisi mendalam terhadap kurikulum yang sudah ada. Hal ini melibatkan peninjauan ulang terhadap kurikulum sebelumnya, menyesuaikan kurikulum yang lebih kaku dengan pendekatan yang memberikan keleluasaan lebih besar kepada siswa.

4. Evaluasi dan Penilaian: Merdeka dalam pendekatan kurikulum juga menimbulkan pertanyaan seputar evaluasi dan penilaian. Bagaimana mengukur keberhasilan siswa dalam konteks pendekatan kurikulum yang memberikan kebebasan lebih besar? Diperlukan pengembangan metode penilaian yang sesuai dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif.

Potensi Implementasi Kurikulum Merdeka:

1. Kreativitas dan Kemandirian Siswa: Dengan memberikan lebih banyak kebebasan kepada siswa dalam pembelajaran, Kurikulum Merdeka memiliki potensi besar untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan kemandirian belajar. Siswa dapat memilih jalannya sendiri dalam pembelajaran, menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi lebih luas atas minat dan bakat individu.

2. Kolaborasi dan Keterlibatan: Pendekatan kurikulum yang memberikan keleluasaan lebih besar juga dapat meningkatkan kolaborasi antarsiswa serta keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Diskusi, proyek kelompok, dan pertukaran ide dapat menjadi lebih produktif karena adanya lebih banyak ruang untuk interaksi dan kolaborasi.

3. Relevansi dan Keterhubungan dengan Dunia Nyata: Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk membuat pembelajaran lebih terkait dengan kehidupan nyata siswa. Dengan memungkinkan siswa untuk menentukan bagaimana mereka belajar, kurikulum dapat lebih mudah dihubungkan dengan kebutuhan dan minat siswa, sehingga memperkuat relevansi materi pembelajaran.

Sumber potensi dan tantangan ini dapat menjadi poin-poin penting dalam pembahasan mengenai implementasi Kurikulum Merdeka dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pengalaman belajar Generasi Z.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun