Mohon tunggu...
Baghir HJA
Baghir HJA Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa

Apa saja

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Toa Masjid dan Remuknya Hukum

25 Februari 2022   15:05 Diperbarui: 25 Februari 2022   15:17 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyamakan suara adzan dengan gonggongan anjing sudah tidak bisa diampuni lagi. Sebelumnya segala yang berbau islam disebut radikal, segala yang berbau ke arab-araban disorot sebagai teroris, miris, mengkhawatirkan, mayoritas penduduk Islam dikucilkan oleh pihak dari kalangannya sendiri, yang seharusnya mengayomi, malah berusaha mengusir keluarga sendiri. Ini bukan lagi soal toleransi atau apapun yang semacam itu, memang paham apa ia tentang toleransi beragama?

Kutipan  bahwa "indonesia sedang tidak baik-baik saja" memang sudah terbukti dan kemudian sengaja dihiraukan, Suara kita sebagai warga tidak berguna sama sekali, geraman dan pengaduan kita tidak pernah sampai dan hanya berakhir di warkop-warkop kecil ujung jalan.

Siapa yang tidak kebingungan? Mau bagaimana lagi? Kalau mentri agamanya sendiri masih belum mengerti tentang agama? Bicara tentang toleransi tapi malah bikin provokasi untuk rakyatnya sendiri. Apa yang mau dipertahankan dari pemimpin seperti ini?

Sejauh ini tidak ada yang terganggu, tapi memang mereka yang punya kuasa yang memulai lebih dulu.

Segelintir orang memegang kuasa dan kita seolah menjadi alat percobaan, mau tidak mau keputusan yang turun kita terima dengan serapah. Koar-koar kesana kemari tentang BPJS tapi nihil hasil, ujung masalahnya sengaja ditumpulkan. Perjalanan jarak jauh perlu membayar antigen atau SWAB, dan keuntungannya bukan lagi sedikit, dengan antigen paling murah tujuh puluh ribu pertiap kali pakainya dan jumlah orang yang safar setiap hari tak lagi terhitung, bukan main-main lagi keuntungannya, dan uangnya ini pergi kemana?

Di atas kita hanya ada segelintir orang yang bilamana berkata maka semua warga Negara mendapat dampaknya. Memang benar kata beberapa ulama, jika ada satu doa yang pasti dikabulkan, maka pintalah agar kita diberi Pemimpin yang bertaqwa. Karena memang ia sendiri takut akan jabatannya, mengerti hak-hak rakyat dan ambil tegas terhadap tindakan zholim.


Teringat Khalifah Umar bin Abdul Aziz saat pertama kali menjadi khalifah, ia memecat dan memenjarakan seluruh menteri yang zhalim dihari pertamanya, menggantinya dengan yang mengerti agama dan hak-hak rakyat. Muslimin benar-benar makmur saat itu, bahkan tak ada lagi kemiskinan karena zakat dibagi merata. Dan ia menjadi satu-satunya orang miskin dimasanya sebagai kepala negara, karena tak mau mengambil uang atau zakat dari Negara yang bahkan sudah menjadi haknya.

Mau bagaimana lagi selain berdoa jika begini? Semoga Allah cepat tuntaskan segalanya, semoga kezdoliman di negeri ini dibersihkan, dan orang-orang dzalim diberi balasan setimpal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun