Selain itu juga dipergunakan pada akhir pelaksanaan upacara, yaitu menjelang penutupan atau upacara mesineb, berfungsi sebagai permakluman mengandung ucapan terimakasih dan memohon maaf atas kekurangan yang mungkin terjadi, mengenai upacara yang telah dilaksanakan itu, akan segera diakhiri.Â
Sebagai suatu contoh nyata, misalnya dalam upacara manusa yadnya, terhadap seorang anak yang dilahirkan, dibuatkan Banten Pejati yang akan dipersembahkan ke Merajan ataupun Pura-pura dalam lingkungan Desanya adalah berfungsi sebagai sarana permakluman dan perkenalan, agar pada hari-hari selanjutnya tidak mendapat halangan atau hal-hal yang tidak diinginkan. Demikian pula pada pelaksanaan-pelaksanaan upacara seperti Pemangku ataupun Pendeta yang menyelesaikan penyelenggaraan upacaranya, sebelumnya dihaturkan Banten Pejati, sebagai tanda ikut menyaksikan dan menyelesaikan pelaksanaan upacaranya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H