Mohon tunggu...
M. YOGY QORRI DWI PRATAMA
M. YOGY QORRI DWI PRATAMA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Aqidah dan Filsafat Islam UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan agama Terhadap Ilmu Pengetahuan dan filsafat

22 Desember 2021   12:39 Diperbarui: 23 Desember 2021   09:49 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterkaitan antara agama, ilmu pengetahauan dan filsafat, ketiga sumber pemikiran tersebut ternyata dapat berpengaruh pada kehidupan yang terutama pada pola pemikiran dalam menghadapi berbagai banyak persoalan dan permasalahan dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi ketiga sumber pemikiran tersebut juga sangat berpengaruh pada perkembangan pola pemikiran dalam mengembangkan peradaban pada saat ini yang dimana manusia pastinya akan selalu memikirkan bagaimana caranya agar peradaban pada saat ini bisa berkembang lebih jauh dari sebelumnya.

Manusia diciptakan dengan memiliki anugerah berupa ide juga pikiran yang membedakannya dengan makhuk yang lain. Hal inilah yang menjadikan manusia mampu menciptakanserta mengembangkan sejalan dengan pemikiran yang dibesarkan oleh manusia. Melalui ide serta benak manusia tersebut, hingga lahirlah teori, kajian serta ilmu pengetahuan. Lewat ide serta benak seperti itu manusia bisa memastikan kebenaran. Ketika berbicara tentang pengetahuan, maka tidak akan lepas dari pembicaraan tentang penalaran. Kompetensi nalar manusia menimbulkan manusia bisa memberdayakan dan memaksimalkan kemampuan serta pengetahuan yang merupakan rahasia

Hakikat penalaran merupakan proses berfikir untuk penarikan kesimpulan, yang berasal dari proses pikir serta tidak bersumber dari rasa. Sedangkan filsafat selaku induk dari semua ilmu, ialah kajian yang membahas menimpa tentang esensi atau asal mula dari seluruh suatu, serta etika dan estetika dari sesuatu tersebut.

Lewat kajian filsafat yang berupaya menanggapi atas seluruh suatu secara mendasar, sistematis hingga lahirlah suatu ilmu pengetahuan. Filsafat danilmu pengetahuan tersebut bekerja dalam wilayah akal dan pikiran manusia, sehingga kemampuan penalaran dan pengembangan pengetahuan manusia jadi tumpuan utama dalam kehidupan filsafat dan ilmu pengetahuan tersebut, sehingga sering dipahami kalau ilmu pengetahuan mencakup prosesmembuat  pernyataan yang  tak  masuk  akal  (unlogic),  yangtentunya sulit dicerna oleh ilmu pengetahuan.

Realitas    kehidupan    masyarakat    cenderung    berpihak    bahwa menjalankan    kehidupan    keagamaan    dilandasi    atas    dasar    perasaan. Walaupun   demikian,  porsi   kebenaran   menjadi   aspek   yang   tidak   dapat ditinggalkan.  Atas  dasar  itulah  perasaan  keagamaan  juga  diikuti  dengan perlunya  sikap  berfikir.  Berfikir  sebagai  aspek  utama  dalam  filsafat  menjadi hal   penting   dalam  memahami   kebenaran,   sehingga   di   sinilah   terdapat hubunganatau korelasi antara perasaan keagamaan dan perlunya berfikir.

Artikel ini mencoba  menggali  bagaimana  sesungguhnya  koneksitas antara     filsafat,     ilmu     pengetahuan     dan     agama.     Kajiannya akan dipersandingkan  kepada  Islam,  sehingga  akan  diketahui  sejauh  mana  ilmu pengetahuan    dan    filsafat    dalam pandangan Islam mengurai ilmu pengetahuan. pengamatan, ingatan, prasangka serta penalaran. Sementara disisi lain, agama adalah wahyu yang Allah turunkan kepada manusia. Kedatangan agama tersebut bukan tiba dengan" kosong", namun membawa risalah, ilmu pengetahuan dan tuntunan bagi manusia dalam beraktifitas.

menghargai donasi pada ajaran etika, moral serta nilai transedental hendak kebahagiaan manusia. Demikian pula dengan agama, konflik akan terjadi apabila agama membuat statment yang tak masuk akal( unlogic), yang tentunya susah di cerna oleh ilmu pengetahuan. Realitas kehidupan masyarakat cenderung berpihakkalau menjalankan kehidupan keagamaan dilandasi atas dasar perasaan. Walaupun demikian, porsi kebenaran menjadi aspek yang tidak bisa ditinggalkan. Atas dasar itulah perasaan keagamaan juga diikuti dengan perlunya sikap berfikir. Berfikir sebagai aspek utama dalam filsafat jadi hal  penting dalam memahami kebenaran, sehingga di sinilah ada hubungan atau korelasi antara perasaan keagamaan serta perlunya berfikir. Postingan ini mencoba menggali bagaimana sesungguhnya koneksitas antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Kajiannya hendak dipersandingkan kepada Islam, sehingga akan diketahui sejauh mana ilmu pengetahuan dan filsafat dengan pandangan Islam menguraiilmu pengetahuan.

            Pada pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai hubungan antara agama, ilmu pengetahuan dan filsafat, sebelum masuk ke dalam pembahasan tersebut saya akan membahas kembali pengertian dari ketiga pembahasan yang akan menjadi topik utama.

            Pada persoalan agama yang menjadi titik utama sebuah kepercayaan pada masing manusia yang menganut agamanya masing-masing tersebut, agama sendiri memiliki sebuah makan yang beragam. Keyakinan dan kegiatan beragama ditandai atas sebuah pola pemikiran dan keyakinan yang sangat dalam.

Kegiatan keagamaan yang dilakukan pada setiap kalangan peganutnya juga menjadikan mereka ingin mensucikan diri serta menambah keimanan pada kepribadian mereka. Membicarakan soal agama, yang dimana agama dalam sebuah aspek kehidupan manusia akan selalu menjadi persoalan yang menarik.

            Padang keyakinan yang berbeda disitulah manusia dianjurkan untuk tetap toleransi walaupun berbeda sebuah keyakinan, hal tersebut tidak harus menjadi landasan bahwa perbedaan menjadi suatu hal yang sangat tidak membuat manusia toleransi. Dari suatu pebedaan cara masing-masing penganut beripikir pada konteks landasan agama mereka, justru cara berpikir tersebut tentunya tidak begitu mudah timbul begitu saja dengan mudah, tetapi pemikiran tersebut juga lahir dari pemikiran atau berbagai tafsir.

Dalam agtafsiama juga memerintahkan manusia untuk dapa mempelajai tentang alam, mencari hukum-hukum alam tersebut agar manusia bisa hidup secara mendalam sesuai dengan bentuk tujuan dan dengan sesuatu yang diridhai Allah SWT.

Pada agama islam Al-Qur'anIslam,gai wahyu dberbagaiah SWT. Untuk memberi petunjuk maupun larangan supaya hidup manusia agar lebih terarah. Ada juga seperti sunnah Nabi yang menjadi sebagai sumber hukum teruntuk umat muslim.

Ilmu pengetahuan memiliki dua sis yaitu sisi yanng berdampak pasitif dan bisa juga berdampak negatif. Ilmu pengetahuan bisa menjadikan hal positif karena dapat mengubah kualitas hidup manusia seperti ilmu pengetahuan dalam bidang komunikasi, transportasi, medis dan saranmedis,ustri.

Ilmu pengetahuan juga bisa memilii hal negatif dan dapat merugikan dan membahayakan martabat manusia, oleh karena iturlukan ajaran agama yang menjadikan ke jalan yang lurus serta petunjuk. Perbedaan cara metode serta cara pandang ataupun kedalaman akal mungkin akan menghasilkan ilmu pengetahuan tersebut bisa menjadi penting.

Jika kita tarikjikaalam garis besar ilmu pengetahuan yaitu aktualisasi yang berasal dari sebuah pengetahuan yang berasal dari akal dan sebuah peraturan. Ilmu pengetahuan sendiri dapat membawa seorang manusia untuk mmanusia untuk njelasan dari suatu persoalan yang dia dapatkan, ilmu pengeta. Ilmuuga yang membawa ma dalam melaksanakan kodrat manusianya salah satunya dengan menjadi pemimpin di dunia.

Tanpa adanya lmu pengetahuan manusia tentunya tidak dapat mengembangkan teknologi hingga pada saat ini. Ilmu pengetahuan yang justru membuat manusia dapat menghasilkan sebuah akal pengetahuan yang dapat mengembangkan peradaban pada saat ini.

Selanjutnya akan masuk pada pembahasan mengenai penjelasan filsafat, filsafat sendiri yaitu sebuah pengetahuan tentang kebijaksanaan dan sebuah prinsip-prinsip mencari kebenaran. Jika ingin berfilsafat berarti seoranberarti,but akan berfikir secara rasional dan logis serta mlogis,am dalam menemukan sebuah jawaban dari sebuah permasalahan yang harus diselesaikan untuk mendapatkan suatu kebenaran.

Filsafat sendiri bisa dikatakan bukdikatakan,sekedar suatu cara untuk menemukan suatu kebenaran tetkebenaran, menjadi suatu objek penelitian serta argumen yang berdasar pada suatu pengetahuan yang menjadi dasar dalam melakukan objek penelitian dan argumen serta lain-lain.

Pada sebuah objek kajian filsafat sendiri yang berupa objek material dan objek formal, objek fisik dan metafisik, meliputi termasuk tuhan, alam, dan manusia yang pada zaman yunani kuno hingga kontemporer, tuhan, alam, dan manusia menjadi objek filsafat bagi seorangu.

Padsaformal yaituformal,h hakikat dari segala sesuatu yang ada atau baik yang berupa fisik ataupun yang berupa metafisik. Sedikit akan kita bedakan mengenai filsafat dengan ilmu, yang man ilmu yaitu berusaha memahami alam sebagai adanya dan hasil dari sebuah kegiatan penelitian ilmu merupakan alat yang menjadi dapat meramalkan dan mengendalikan sebab-sebab alam.

Masih menjadi perbedaan antara filsafat dengan ilmu yang pada intinya ilmu hanya membatasi pada diri dari objeknya yang empiris dan terukur dari manusia dan alam yang nyata. Ilmu sendir mencoba melakukan perkembangan suatu model yang sangat sederhana pada dunia yang empiris dengan menggaris besarkan realitas nyata suatu kehidupan yang menjdi beberapa variabel yang sudah terikat pada sebuah hubungan yang bersifat rasional.

Akan kita bahas pada aspek ontologis, secara ontologis seontologis, membatasi diri pada sebuah pengkajian suatu objek yang dimana berada pada ruang lingkup pengalaman manusia, sedangkan agama memasuki juga pada daerah penjelajahan yang bersifat menonjolkan pada hal-hal yang bersifat kerohanian.

 Pada pembahsan filsafat selanjutnya selanjutnya,ut kepada filsafat ilmu yaitu pilmu,itian tentang ciri-ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan tatanan cara untuk memperoleh sebuah pengetahuan tersebut. Filsafat ilmu sangat erat kaitannya dengan sebuah pilar filsafat yaitu epistemologi, yang pada umumnya meneliti beberapa syarat serta bentuk dari suatu pemikiran manusia.

Mengenai pada logika dan metodologi, filsafat ilmu sebagai kelanjutan dari perkembangan filsafat pengetahuan, yaitu merupakan cabang filsafat. Pada perspekPerspektif objek, filsafat dengan ilmu danyai suatu tujuan yang sangat sama, dengan sebuah tujuan mencari sebuah kebenaran dari beberapa aspek sumber akal, filsafat dan ilmu memilik tujuan yang sama.

Pada hubungan anatara agama, ilmu pengetahuan dan filsafat pada dasarnya ketdasarnya,k tersebut sangat memiliki keterkaitan yang mempunyai suatu tujuan dalam membentuk pola pemikiran manusia. Sebelum yang memasuki pada aspek ilmu pengetahuan dan filsafat, agama yang menjadi aspek utama dalam menentukan pola pemikiran manusia.

Agama juga memerintahkan manusia untuk mempelajari penelitian mengenai alam, serta meneliti lebih dalam hukumnya agar manusia dapat menjalani kehidupan secara alamia dengan suatu tujuan asas moral yang diridhayangllah SWT. Ilmu juga menjadi landasan khusus setelah agama supaya pola pemikiran manusia agar dapat terarah dan mempunyai tujuan pemikiran yang lurus. Sehingga pola pemikiran tersebut tidak tersesat dan dapat membahayakan serta menyesengsarakan manusia yang dikarenakan pola pemikiran yang tidak benar. Bukan hanya pada pribadi seorang tersebut tetersebut,a ditakutkan akan berdampak pada orang-orang disekitar tersebut.

Pada keterkaitannya filsafat sendiri juga dapat membantu agama dalam beberapa hal yaitu yang pertama filsafat dapat menafsirkan beberapa teks keasliannya secara objektif, yang kedua yaitu filsafat juga dapat membantu memberikan bebrapa metode suatu pemikiran bagi para pemikir agama, yang ketiga filsafat juga dapat membantu agama dengan menghadapi permasalahan dan beberapa persoalan pada akhir zaman, pada keterkaitannya yang keempat filsafat dapat berkontribusi pada agama dalam pemikiran dalam menghadapi persoalan ideologi-ideologi baru.

 Agama dan ilsafat merupakan dau kata yang bisa dikatakan tidak ada korelasi, pada pand. Padabeberapa banyak orang agama dan filsafat lebih cenderung bertolak belakang. Pada pengertiannya agama didasarkan untuk petunjuk dan wahyu, sedangkan pada filsafat lebih masuk pada persoalan yang berdasar pada pola pemikiran, penalaran , akal yan menyeluruh.

Tetapi agama dan filsafat bisa dikatakan berkaitan dengan metafisik, memiliki objek pembahasan yaitu sama-sama manusia, pada subjeknya sendiri yaitu tentang ketuhanan. Yang menjadi sebagai landasan tempat berdirinya kebenaran dan dari ilmu pengetahuan.

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa filsafat menjadi alat bantu dalam berpikir pada konteks yang berhubungan dengan agama, karena agama mempunyai tujuan agar manusia dapat menemukan pola pikir yang benar dan tidak tersesat setersesat,dapat menciptakan peradaban kehidupan ykehidup pemiklandaskan pola pemikiran terkandung pada ajaran dari setiap agama yang dimiliki seseorang, pada agama islam, islam sendiri berpondasi pola pemikirannya pada Al-Qur'an dan hadist Nabi serta sunnah-sunnah Nabi.

           Sedangkan,tahuan sendiri memiliki pola pemikiran yang bersal dari sebuah pengamatan pada sebuah objek yang diteliti. Terutama pada filsafat yang tentu saja sudah memiliki susunan metode penelitian atau pola pemikiran yang sangan banyak, tergantung pada objek atau subjek yang ingin diteliti oleh seseorang tersebut.

           Ketiganya emiliki tujuan dalam pola pemikiran masing-masing dan ketiga sumber pemikiran tersebut dapat dikatakan menyatu pada saat ingin memecahkan suatu permaaalahan yang ingin ditemuka suatu kebenanrannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun