Tetapi media sosial juga menjadi sarana komunikasi yang sangat penting, dari media sosial juga mahsiswa selain banyak mendaptkan informasi seputar kuliah mereka juga bisa mendaptkan banyak pertemanan dalam bermedia sosial, yang dimana bisa saja pertemanan tersebut di awali dari sebuah diskusi tugas, perkumpuan organisasi dan lain-lain.
Dalam hal media sosial mahasiswa ketika menemukan sesuatu hal ataupun berita yang dimana berita tersebut dikategorikan hoax, mahasiswa harus bisa berpikir sedalam mungkin dalam merespon berita tersebut sebelum dapat mengomentari dan menanggapi.
Pada hal diatas tadi termasuk pada bagian positif yang dapat dilakukan mahsiswa dalam bermedia sosial, apakah ada juga hal negatif yang dilakukan mahasiswa dalam bermedia sosial. Kalau pendapat saya sendiri yang saya ketahui terkadang mahasiswa masih saja ada yang terlalu cepat percaya kepada berita hoax atau yang masih diketahui keasliannya.
Terutama juga dalam berkomentar di media sosial, ada juga masih mahasiswa yang tidak berpikir secara mendalam dalam bermedia sosial, seharusnya ketika mahasiswa mendapatkan suatu berita yang dimana berita tersebut belum diketahui keasliannya mahasiswa tanpa berpikir mereka langsung menyebarkannya ke khalayak ramai tanpa mencari tahu sendiri apakah berita tersebut asli atau tidak.
Dalam hal berkomentar juga demikian, mahasiswa harus bisa sebelum menanggapi dan berkomentar dalam media sosial berkomentarlah sesuai dengan kejadian yang asli, semisal ada berita yang masih belum asli mereka lalu mengomentari dengan cara membuli dan memberikan komentar negatif.
Dengan demikian, dengan pemakaian media sosial tersebut terutama pada metode pembelajaran mahasiswa juga dapat menigkatkan komunikasi bukan hanya dengan teman-teman disekitar mereka tetapi juga bisa kepada dosen, dan dosen tersebut juga harus bisa menciptakan metode pembelajaran yang dapat membuat Pemakaian media sosial dalam pendidikan sangat berguna dalam tingkatkan partisipasi aktif partisipan didik dalam proses pendidikan yang pada kesimpulannya hendak berakibat pada hasil belajar. Perihal ini disebabkan media sosial bisa memfasilitasi penggunanya buat berbagi data, bekerjasama mengerjakan tugas, berdiskusi dengan dosen serta sahabat sekelas, serta kegiatan yang lain yang kerapkali sebab keterbatasan waktu tidak dapat diakomodasi di dalam kelas.
Terlebih lagi, keahlian berpikir tingkatan besar yang meliputi keahlian menganalisa, mengevaluasi serta menghasilkan bisa diasah serta dibesarkan lewat bermacam sarana yang diberikan oleh media sosial, semacam Facebook serta YouTube. Kedua media tersebut telah sangat sering di dengar untuk mahasiswa sehingga dalam penggunaannya mahasiswa tidak hendak hadapi banyak hambatan teknis sehingga khasiatnya untuk aktivitas pendidikan bisa dioptimalkan, ialah dengan memakai strategi pendidikan yang berpusat pada siswa serta diiringi oleh tujuan pendidikan yang jelas yang disesuaikan dengan jenis media sosial yang digunakan.