tatkala langit sedang murung dan bingung
sinar Rembulan sore enggan berkunjung
Terpelanting rasa terapung-apung
Demi asa yang hampir tergantung
Senja diufuk petang itu, tatkala terpana
Dengan sejuta pesona menggelayutinya
namun daku tetap menelisik tabir jernih
Untuk menemukan petuah tanpa pamrih
Bergeming dalam diam dan terbungkam
tatkala sore hendak menuju malam
Langit seolah muram menerjang
apa yang harus ku hibahkan?
Batu seolah bisa menjadi bisu
Angan-angan bertemu dengan angin berdesir
Menikmati Rembulan sore melukir
Disini.. Sembari menyambut hangat malam hari
---
Demikian dan salam puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H