Masih kuatnya stigma dan stereotipe negatif terhadap orang-orang dengan masalah dan gangguan mental sebagai orang yang lemah dan lebay. Stigma ini tentu saja banyak menggiring orang pada pola pikir egoistis untuk tidak perlu ber-empati pada orang yang bahkan tidak bisa menolong dirinya sendiri.
3. Â Â Â Terbatasnya Akses Pelayanan Kesehatan Mental
Masih terbatasnya akses dan juga pengetahuan (literasi) mengenai pentingnya penangangan kesehatan mental kepada profesional. Di Indonesia, menurut data dari Kemenkes, jumlah psikiater profesional untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya sekitar 1.053 orang. Artinya, satu psikiater melayani sekitar 250 ribu penduduk.
Dari banyak persoalan yang menghambat upaya meningkatkan kesehatan mental, satu upaya prioritas yang paling mudah dan bisa dilakukan semua orang untuk berkontribusi adalah bagaimana meningkatkan literasi mengenai kesehatan mental pada semua kalangan. Literasi kesehatan mental sangat penting karena bisa mengubah pola pikir lama yang penuh stigma negatif, tidak rasional dan empatik terhadap masalah kesehatan mental. Literasi mengenai kesehatan mental tidak cukup hanya menjadikan isu ini sebagai konten viral tetapi juga bagaimana menyebarkannya melalui pengarus-utama-an wacana dan kajian kesehatan mental dalam lingkup kurikulum pendidikan hingga media massa dan jurnal-jurnal ilmiah. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H