pesan-pesan kebaikan, terutama tentang urgensi sholat, kepada teman-temannya.
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh apartemen dan gedung perkantoran, malam itu rembulan bersinar tanpa malu-malu, sinarnya menembus di antara dedaunan yang menjuntai dan tertiup angin malam. Terdapat sekelompok remaja yang aktif mengikuti pengajian mingguan. Di antara mereka, ada Ilham, seorang pemuda yang tekun dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Namun, Ilham merasa bertanggung jawab untuk berbagiSalah satu temannya yang menjadi fokus perhatian Ilham adalah Wisnu. Meskipun memiliki hati yang baik, Wisnu jarang sekali melakukan ibadah shalat. Hal ini diketahui saat ibunya bercerita kepada Ilham bahwa Wisnu sangat sulit saat di perintah menjalankan shalat lima waktu.Menurut Ilham, peringatan Isra' Mi'raj menjadi momentum yang sempurna bagi Ilham untuk berbagi pesan kebaikan kepada teman-temannya.
Ilham mengirim pesan singkat kepada Wisnu, "Selamat malam, Wisnu. Malam ini ada peringatan Isra' Mi'raj di Masjid Al Abror yang berada tepat di pinggir jalan raya Ceger, semoga kita dapat menemukan keagungan Allah dalam peristiwa Isra' Mi'raj"
Belum sempat, terbaca pesan tersebut hanya terlihat ceklis dua namun belum berwarna biru. Ilham melanjutkan pesannya kepada Wisnu.
"Melalui peristiwa Isra' Mi'raj Allah mengajarkan kita tentang urgensi sholat. Semoga kita bisa merenung dan mendekatkan diri kepada-Nya." tutup pesan chatnya.
Wisnu membaca pesan Ilham dengan penuh perhatian, matanya menatap layar handphone sambil men scroll pesan-pesan yang belum sempat dibaca.
"Terimakasih Ilham, kita berangkat bareng ya kumpul di tempat biasa" balas Wisnu sambil menatap lemari pakaian.
Sorot matanya tajam menuju baju muslim yang tergantung tepat di pojok lemari, tanpa berpikir panjang baju tersebut langsung menempel di badannya dan terlihat sangat serasi dengan sarung yang dikenakan.
Malam itu, Wisnu, Ilham dan Haikal mendengarkan kisah Isra' Mi'raj dengan hati yang terbuka. Kesadaran akan pentingnya sholat menghampiri diri mereka, terutama Wisnu dan ia merasa terpanggil untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui Shalat.
Dalam ceramah tersebut pak Ustadz Lutfi menyampaikan bahwa sholat adalah ibadah mahdah,ibadah khusus dari hamba kepada tuhannya. Ibadah ini  juga menjadi penanda antara orang Islam dengan orang kafir. Selain itu sholat juga menjadi media komunikasi dan penghubung antara manusia dengan tuhan, hal ini tercermin saat sujud dalam sholat, diperintahkan untuk memperpanjang sujud terakhir seraya berdoa dan memohon segala sesuatu yang menjadi hajatnya, niscaya akan diterima dan dikabulkan.
Dalam ceramahnya ustadz lutfi juga menjelaskan tentang Allah mewajibkan sholat kepada Rasulullah SAW pada malam mi'raj dengan tanpa perantara. Atas saran Nabi Musa AS, Rasulullah SAW. berulang kali menghadap Allah SWT. untuk meminta keringanan. Pada malam itu, Rasulullah menjadi orang yang paling mulia melebihi kedudukan malaikat Jibril. Malaikat Jibril-hanya-berdiri di depan Sidratul Muntaha, seandainya ia mendekat maju, pastilah ia terbakar. Namun, Rasulullah melewatinya hingga tiada sesuatu pun antara beliau dengan Allah SWT, kecuali cahaya sebagai penghalangnya. Allah berbicara langsung kepada beliau dan mewajibkan sholat. Demikian ini menunjukkan betapa mulia dan tingginya kedudukan Rasulullah Muhammad SAW.
Mendengar penjelasan tersebut, bagi orang tidak beriman tidak akan percaya terhadap apa yang dikatakan jika hanya bermodalkan akal dan logika semata. Oleh karena itu untuk, untuk mempercayai peristiwa ini harus dengan keimanan yang kuat, karena kisah tersebut terdapat dalam al qur'an surat al-isra di permulaan ayatnya dan juga hadis-hadis nabi serta penjelasan ulama tentang peristiwa tersebut. Tentunya dengan berlandaskan al-qur'an dua hukum islam tersebut, hati semakin menjadi yakin dan iman menjadi kuat.
Sementara itu, Haikal tengah merasakan gejolak perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Hatinya terpaut pada seorang remaja putri yang ditemuinya saat penampilan kesenian hadrah di peringatan Isra' Mi'raj. Haikal tidak hanya terpesona oleh kecantikan fisiknya, tetapi juga oleh keindahan batinnya yang tercermin dari kesuciannya dalam menjalani ibadah.
Ilham merasa tergerak untuk memberikan nasihat kepada Haikal melalui pesan singkat, "Haikal, cinta yang sejati adalah cinta yang mendekatkan kita kepada-Nya. Ingatlah bahwa perjalanan kasmaran yang berkah adalah perjalanan yang disertai dengan keberkahan dari Allah. Jangan lupakan sholat sebagai pondasi cinta sejati."