Mohon tunggu...
M Hasbi
M Hasbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang penikmat alam dan berusaha mencintai alam

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pendaki Gunung: Batas Antara Pecinta Alam dan Perusak Alam

26 Desember 2024   07:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   07:25 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya Pengelolaan dan Edukasi

Untuk mengatasi masalah ini, pengelola gunung harus menerapkan peraturan ketat mengenai jumlah pendaki yang diizinkan dan pengelolaan sampah selama kegiatan pendakian. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah kerusakan lebih lanjut akibat perilaku pendaki yang tidak bertanggung jawab. Namun, efektivitas peraturan tersebut sering kali terganggu oleh kurangnya kesadaran dan pemahaman dari para pendaki itu sendiri. Banyak pendaki yang masih menganggap remeh pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sehingga peraturan yang ada tidak selalu diikuti dengan baik.

Oleh karena itu, edukasi tentang etika mendaki dan tanggung jawab ekologis harus ditingkatkan secara signifikan. Program-program pelatihan dan sosialisasi perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pendaki mengenai dampak dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Misalnya, penyuluhan tentang pentingnya membawa kembali sampah yang dihasilkan selama pendakian, serta cara-cara untuk meminimalkan jejak ekologis saat berada di alam terbuka, dapat membantu meningkatkan kesadaran.

Selain itu, kolaborasi antara pengelola taman nasional, komunitas pecinta alam, dan influencer media sosial juga dapat menjadi strategi efektif dalam menyebarkan pesan positif tentang tanggung jawab ekologis. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat tercipta budaya mendaki yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui upaya bersama ini, diharapkan para pendaki tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun