Mohon tunggu...
M SyaifurRoqib
M SyaifurRoqib Mohon Tunggu... Editor - seorang mahasiswa unisnu jepara fakultas dakwah dan komunikasi

masyarakat jepara yang bertempat tinggal di desa karangoondang, mlonggo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN UNISNU Adakan Pelatihan Membatik bersama IPNU-IPPNU Karanggondang dan PPA Gereja Desa Karanggondang

3 Maret 2021   16:27 Diperbarui: 3 Maret 2021   16:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "Ombo" dan "Titik". Kenapa disebut batik ? Sebab pembuatannya menggunakan malam. Dengan berjalannya waktu di Jepara Batik dijadikan sebagai fashion. 

Batik Mekar Mulya merupakan Mitra dari Tim KKN UNISNU, yang merupakan wadah untuk melestarikan budaya. Yang mana di zaman milineal ini, banyak pemuda yang kurang melestarikannya. Diadakannya pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan membatik dengan cara cap maupun tulis, untuk teman-teman muda dan Tim KKN UNISNU yang menjadi peserta pelatihan membatik.

Koordinator Kelompok (Korkel) KKN Kelompok 8 bahwasannya tujuan dari pelatihan ini ialah meningkatkan pemuda untuk kembali mengingat budaya batik di era digital, memang dengan adanya media budaya leluhur sedikit tergeserkan. (Ujar M. Syaifur Roqib). Bahwasannya memang batik yang ada di Desa Karanggondang baru ada di Kedung Mulyo ini. Pelatihan dilaksanakan di Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Karanggondang yang berlangsung dipandu oleh Pemilik Batik Mekar Mulya yaitu dari   Ibu Dwi Sustyowati, dengan tema "Meningkatkan Pesona Batik Mekar Mulya". 

Awalnya Beliau belajar batik dari Ibu Suyanti yakni seorang Pelopor Batik Asal Jepara. Beliau juga mengatakan bahwa "memulai itu lebih mudah, daripada mempertahankan" seperti halnya sebuah batik, yang seharusnya dilestatikan dan di uri-uri sebagai warisan budaya nenek moyang kita, apalagi kawula muda sekarang, ujar Beliau saat memberi sambutan. Beliau bergelut batik sejak tahun 2016. 

Pelatihan ini dimulai pukul 09.00 - 15.00 WIB. Sebelum pelatihan dimulai ini beliau menjelaskan sejarah batik, bahan dan alat yang digunakan untuk membatik. Dalam pelatihan kali ini teknik yang digunakan adalah teknik cap, dengan menggunakan cetakan yang dimasukkan kedalam malam yang dipanaskan kemudian di capkan kedalam kain.

Kemudian setelah itu proses pewarnaan dan proses pengeblokan warna dasar, selanjutnya penguncian warna dengan waterglass Baru proses akhir nya ialah pengeringan. Hasil dari pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta pelatihan yang notabenya adalah para pemuda Desa Karanggondang. Sehingga diharapkan mampu untuk melestarikan budaya batik, khususnya di Desa Karanggondang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun