Mohon tunggu...
M RoziqEridon
M RoziqEridon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang suka membaca dan menyukai sesuatu tentang politik baik dalam negeri maupun luar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UMM Mengedukasi Pernikahan Dini kepada Siswa SMPN 1 Dau

23 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 23 Februari 2024   21:09 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat pada 9 Februari 2024, kegiatan PMM yang dilakukan oleh mahasiswa UMM telah berakhir. PMM kali ini bertemakan edukasi pernikahan dini yang dilaksanakan di SMPN 1 Dau, Kabupaten Malang. Perlu teman-teman ketahui PMM adalah singkatan dari "pengabdian masyarakat oleh mahasiswa", Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk
mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan dalam pelaksanaannya kegiatan PMM diikuti oleh mahasiswa UMM baik secara perorangan atau berkelompok yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM baik dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan hingga agama.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya tema yang diambil pada kegiatan PMM tersebut adalah pernikahan dini, tema  ini sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi SMPN 1 Dau, "Banyak dari siswa-siswi SMPN 1 dau setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang menengah ada yang langsung menikah dan menjalin hubungan dengan pasangan lain", Ujar salah satu guru saat berdiskusi dengan anggota PMM.

Berdasarkan rekap data dispensasi kawin pada tahun 2022 di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Jawa Timur, dispensasi kawin yang tercatat di Pengadilan Agama Kabupaten Malang berjumlah 1.455 perkara. Jumlah itu menempatkan angka pernikahan dini di Kabupaten Malang tertinggi di Jawa Timur. Beberapa faktor penyebab dari tingginya angka pernikahan dini adalah penghasilan orang tua yang tidak berkecukupan dan budaya yang sudah terbangun cukup lama bahwa menikah dini dapat meringankan beban yang dipikul orang tua.

Tujuan dari kegiatan PMM ini adalah membangung kesadaran siswa-siswi SMPN 1 Dau akan dampak dari pernikahan dini sehingga siswa dapat mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan bermutu. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pernikahan dini yang dilangsungkan untuk kelas 8A hingga G. Edukasi ini disampaikan oleh anggota PMM dan dalam pelaksanaanya dibantu oleh guru SMPN 1 Dau. Selain itu, ada juga lomba membuat poster anti pernikahan dini yang bermaksud untuk memberikan kesadaran kepada banyak siswa akan dampak dari pernikahan dini dan memanfaatkan perkembangan media dalam menyebarkan kebaikan, Kegiatan terkahir yang dilakukan adalah adalah sharing  session bersama siswa guna mengetahui keluh kesah hingga pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan oleh anggota PMM.

Pada penutupan kegitan, anggota PMM memberikan hadiah pembuatan poster anti pernikahan dini terbaik serta siswa-siswi yang mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh anggota PMM pada pertemuan sebelumnya. Hadiah yang diberikan berupa piala untuk juara 1,2 dan 3, uang sebesar Rp.150.000 untuk juara 1, Rp. 125.000 untuk juara 2 dan Rp. 100.000 untuk juara 3, selain hadiah tersebut, kelas yang kalahpun juga mendapatkan apresiasi berupa perlengkapan kelas seperti sapu, pel, serokan serta pewangi lantai.

Pemberian hadiah lomba poster anti pernikahan dini terbaik.
Pemberian hadiah lomba poster anti pernikahan dini terbaik.
"Selama PMM berlangsung tidak ada kendala yang didapati sehingga PMM berjalan dengan baik dari awal hingga akhir, dan ia pun mengucapkan kepada seluruh anggota, guru hingga siswa-siswi maupun non anggota yang terlibat karena telah membantu mensukseskan kegiatan PMM ini. Harapan setelah kegiatan ini selesai adalah tumbuhnya kesadaran dari siswa dan siswi SMPN 1 Dau terhadap dampak buruk pernikahan dini sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke ranah yang lebih tinggi dan menjadi generasi terbaik penerus bangsa di masa depan", penyampaian kordinator kelompok saat penutupan kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun